Kampar, Wartamerdeka.com – Tanah Datar, Tapung Hulu. Ketua PC Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kampar yang juga merupakan Kepala Bidang Perlindungan Anak pada Dinas PPKBP3A Kabupaten Kampar Satiti Rahayu, S. Keb, SKM, MM lakukan sosialisasi perihal Kesehatan Reproduksi Remaja kepada siswa siswi SMKN 3 Tapung Hulu, pada Kamis (24/10).
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula SMKN 3 Tapung Hulu ini juga merupakan inisiasi dan program dari SMKN 3 Tapung Hulu tersebut. Didampingi langsung oleh Kepala Sekolah Erni Haerani, S.Pd, MM, Ketua IBI PC Kampar ini juga tampak menggandeng Kepala UPT Puskesmas Sinama Nenek Kecamatan Tapung Hulu dr. Rahulina Manita dalam menyampaikan sosialisasi ini.
Dikatakan Satiti bahwa kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan para siswa siswi yang seluruhnya merupakan para remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi baik itu bagi wanita maupun pria, agar nantinya dapat memberikan keturunan yang sehat sebagai generasi penerus bangsa.
“Masalah remaja merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam pembangunan nasional di Indonesia. Masalah remaja terjadi karena mereka tidak dipersiapkan mengenai pengetahuan tentang aspek yang berhubungan dengan masalah peralihan dari masa anak ke dewasa. Masalah kesehatan remaja mencangkup aspek fisik biologis dan mental social. Pada masa remaja adalah masa-masa yang rawan terhadap penyakit dan masalah kesehatan reproduksi, kehamilan remaja dengan segala konsekuensinya.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut system, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas dari penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta social” demikian dikatakan Ketua PC BI Kampar ini saat memulai pemaparannya.
Satiti juga menjelaskan kepada para siswa siswi ini bahwa kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan resiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Setiap tahun kira-kira 15 juta remaja berusia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta melakukan aborsi, dan hampir 100 juta terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS) yang dapat disembuhkan. Secara global 40% dari semua kasus infeksi HIV terjadi pada kaum muda yang berusia 15-24 tahun. Perkiraan terakhir adalah, setiap hari ada 7.000 remaja terinfeksi HIV. Oleh karena itu penyebaran informasi kesehatan dikalangan remaja, perlu diupayakan secara tepat guna agar dapat memberi informasi yang benar dan tidak terjerumus terutama di institusi pendidikan sekolah.
Disisi lain dari pihak sekolah, yangblangsung disampaikan oleh Kepala Sekolah SMKN 3 Tapung Hulu, bahwa mereka mengadakan program ini melalui sosialisasi yang dilakukan oleh IBI Kabupaten Kampar kepada para siswa siswi adalah bertujuan agar para siswa siswi mengetahui arti dari kesehatan reproduksi remaja (KRR), agar siswa siswi dapat mengetahui betapa pentingnya kesehatan reproduksi remaja pada masa pubertas, untuk mengetahui dampak negativenya jika tidak menjaga kesehatan reproduksi sendiri, agar para siswa siswi mengetahui berbagai penyakit yang menyerang alat reproduksi, serta dapat mengetahui cara yang baik dan benar tentang bagaimana menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri.
“Dengan meningkatnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi maka diharapkan para remaja yang merupakan siswa siswi harapan bangsa ini dapat terhindar dari pergaulan bebas dan pernikahan dini yang dapat menyebabkan kehamilan yang tidak di inginkan serta terhindar dari penyakit menular seksual seperti Gonorhoe( GO), Sifilis,HIV- AIDS dll” pungkas Satiti . **AN
Editor: AN