WMC|| Trenggalek – Luka dan duka masih begitu terasa di hati warga Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Bencana tanah longsor yang melanda pada 20 Mei 2025 lalu menyisakan pilu yang mendalam. Tak hanya merusak rumah-rumah warga, namun juga merenggut enam nyawa dari Dusun Kebonagung. Keenam korban telah dimakamkan dengan layak.
Di tengah suasana berkabung dan pemulihan yang penuh keprihatinan, Kodim 0806/Trenggalek hadir membawa harapan. Sebagai bentuk nyata kepedulian dan solidaritas, Kodim menyalurkan bantuan paket sembako kepada warga terdampak longsor, Rabu (4/6/2025). Bantuan diserahkan langsung oleh Pengganti Sementara (Pgs) Dandim 0806/Trenggalek Letkol Inf Edy Sunarko, S.Sos., kepada 20 kepala keluarga yang paling terdampak di lokasi bencana.
“Bantuan ini bukan sekadar materi, tapi cerminan kepedulian kami sebagai bagian dari rakyat. Kami ingin warga merasakan bahwa mereka tidak sendiri. Ada kami, TNI, yang selalu siap mendampingi dan membantu di saat-saat paling sulit,” ungkap Letkol Inf Edy Sunarko, penuh haru.
Bantuan yang disalurkan meliputi kebutuhan pokok harian seperti beras, minyak goreng, mie instan, gula, dan bahan pokok lainnya. Paket tersebut diharapkan mampu meringankan beban hidup para korban selama masa pemulihan, sekaligus menjadi semangat awal untuk bangkit.
Respons hangat pun datang dari warga dan tokoh masyarakat. Kepala Desa Depok, Sugeng Asmoro, mengapresiasi setinggi-tingginya langkah cepat dan kepedulian TNI. “Bantuan ini adalah penyemangat bagi kami. Di saat kami merasa terpuruk, TNI hadir memberi harapan. Terima kasih atas perhatian dan bantuannya,” tuturnya penuh rasa syukur.
Tak hanya berhenti pada bantuan sembako, personel Kodim 0806/Trenggalek juga turun langsung membantu warga dalam membersihkan puing-puing material longsor dan memperbaiki infrastruktur desa secara gotong royong. Kebersamaan itu menjadi simbol kuat bahwa semangat kolektif adalah kunci dalam melewati bencana.
Kehadiran TNI dalam situasi darurat ini tidak hanya membuktikan komitmennya sebagai penjaga negara, tetapi juga sebagai pelindung dan pengayom rakyat. Di balik seragam loreng, terdapat hati yang peka dan tangan yang sigap menolong.