WMC|| SIDOARJO – Upaya berkelanjutan Polresta Sidoarjo dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat telah menghasilkan hasil positif yang luar biasa. Sepanjang tahun 2025, angka kriminalitas di wilayah Kabupaten Sidoarjo tercatat mengalami penurunan yang sangat tajam dibandingkan tahun sebelumnya – sebuah pencapaian yang diumumkan dalam rilis akhir tahun yang digelar di Gedung Serbaguna Markas Komando Polresta Sidoarjo, Selasa (30/12). Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing, S.I.K., M.H., M.Si., beserta Wakapolresta, para Kabag, Kasat, Kasi humas, dan seluruh jajaran pejabat utama Polresta Sidoarjo.
Dalam pemaparan yang disampaikan di depan awak media, Kapolresta Sidoarjo mengungkapkan bahwa data statistik kriminalitas menunjukkan tren penurunan yang cukup mencolok. Pada tahun 2024, jumlah total kasus kriminalitas (crime total) tercatat sebanyak 1.795 kasus. Sementara itu, sepanjang tahun 2025 jumlah tersebut turun menjadi 1.216 kasus, yang berarti terjadi penurunan sebanyak 579 kasus atau sekitar 32 persen. Penurunan ini dinilai sebagai indikator nyata keberhasilan strategi pengamanan yang dijalankan secara konsisten dan terukur selama setahun.

Namun demikian, capaian tersebut tidak membuat jajarannya merasa puas dan berhenti berusaha. Menurut Kapolresta, penurunan angka kejahatan justru menjadi bahan evaluasi untuk terus memperkuat langkah-langkah pencegahan dan penegakan hukum. Sejumlah upaya strategis terus digencarkan secara intensif, di antaranya peningkatan kegiatan preventif, pelaksanaan Patroli Perintis Presisi, Patroli Kota Presisi, patroli dialogis yang lebih dekat dengan masyarakat, serta penguatan fungsi represif melalui kinerja optimal Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim).
“Penurunan angka kriminalitas ini merupakan hasil kerja bersama yang sungguh-sungguh. Tidak hanya dari pihak kepolisian, tetapi juga berkat peran aktif dan penuh tanggung jawab masyarakat yang ikut menjaga kondusivitas wilayahnya,” tegas Kombes Pol Christian Tobing. Dia juga menyampaikan apresiasi yang tulus kepada masyarakat Kabupaten Sidoarjo yang telah menjadi mitra strategis bagi kepolisian. Optimalisasi sistem keamanan lingkungan (siskamling), pengaktifan pos-pos kamling di berbagai desa-desa, serta kesadaran warga untuk segera melaporkan setiap permasalahan dan berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dinilai sangat berpengaruh dalam menekan angka kriminalitas di seluruh wilayah kabupaten.

Selain penurunan jumlah kejadian kriminal, tren penyelesaian perkara atau crime clearance juga menunjukkan peningkatan yang positif. Pada tahun 2024, Polresta Sidoarjo mencatat penyelesaian sebanyak 2.095 perkara, sedangkan pada tahun 2025 jumlah perkara yang berhasil diselesaikan mencapai 1.442 kasus. Jika dibandingkan dengan total kejadian pada masing-masing tahun, tingkat penyelesaian perkara meningkat dari 117 persen pada tahun 2024 menjadi 118 persen di tahun 2025 – perhitungan yang didasarkan pada perbandingan antara jumlah perkara yang diselesaikan dengan total kejadian, bukan perbandingan langsung antara tahun 2024 dan 2025.
Untuk kasus-kasus menonjol, Polresta Sidoarjo masih dihadapkan pada tantangan tindak pidana konvensional. Namun demikian, dari sejumlah kasus menonjol yang terjadi selama tahun 2025, terdapat empat kasus pembunuhan yang seluruhnya berhasil diungkap – keberhasilan yang menjadi bukti kerja keras dan dedikasi tinggi dari jajaran Satreskrim dalam menuntaskan perkara-perkara berat yang menjadi perhatian publik.

Di bidang pemberantasan narkoba, kinerja Polresta Sidoarjo justru menunjukkan tren peningkatan yang menjadi bukti keseriusan pihak kepolisian dalam menangani masalah yang semakin kompleks ini. Sepanjang tahun 2024, jumlah kasus narkoba yang berhasil diungkap sebanyak 320 kasus, dan angka tersebut meningkat menjadi 372 kasus pada tahun 2025, atau naik sekitar 16,25 persen. Jumlah tersangka juga mengalami peningkatan signifikan, dari 385 orang pada tahun 2024 menjadi 491 orang di tahun 2025, atau naik sekitar 27,53 persen – dan yang paling penting, seluruh perkara narkoba tersebut berhasil diselesaikan hingga tuntas. Barang bukti narkotika yang berhasil diamankan sepanjang tahun 2025 pun terbilang sangat banyak, meliputi ganja seberat 3.956,39 gram, sabu-sabu 12.970,97 gram, ekstasi sebanyak 1.799 butir, serta pil dobel L sebanyak 69.994 butir. Sebagian barang bukti telah dimusnahkan, baik secara internal oleh Polresta Sidoarjo maupun melalui pemusnahan yang diadakan di tingkat Polda Jawa Timur. Salah satu pengungkapan kasus narkoba yang paling menonjol adalah kasus peredaran sabu-sabu dengan barang bukti mencapai 9,11 kilogram, yang melibatkan dua tersangka dan telah diproses hingga tahap persidangan.
Selain penindakan terhadap narkoba, penindakan terhadap peredaran minuman keras ilegal juga terus digalakkan secara konsisten. Sepanjang tahun 2025, tercatat sebanyak 141 kasus miras yang berhasil diungkap melalui patroli rutin yang dilaksanakan oleh Unit Turjawali, Raimas, Dalmas, dan Pamobvit dalam rangkaian Patroli Perintis Presisi yang dilakukan setiap hari tanpa jeda.

Di sektor lalu lintas, Polresta Sidoarjo juga mencatat penurunan yang signifikan dalam jumlah pelanggaran. Pada tahun 2025, jumlah tilang tercatat sebanyak 17.185 pelanggaran, turun sekitar 47,12 persen dibandingkan tahun 2024. Sementara itu, jumlah teguran tercatat sebanyak 13.640, yang menurun hingga 67,24 persen. Penurunan ini didukung oleh intensifnya kegiatan edukasi dan sosialisasi tertib berlalu lintas yang dilakukan oleh Satlantas Polresta Sidoarjo, khususnya melalui Unit Kamsel yang aktif turun ke sekolah-sekolah dan menggandeng tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tokoh pemuda untuk menyebarkan pesan tentang pentingnya bertindak sesuai aturan lalu lintas. Untuk angka kecelakaan lalu lintas, jumlah kejadian antara tahun 2024 dan 2025 relatif hampir sama, dengan selisih sekitar 0,84 persen. Namun, angka fatalitas atau korban meninggal dunia mengalami penurunan yang sangat signifikan: pada tahun 2024, korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas tercatat sebanyak 140 orang, sedangkan pada tahun 2025 jumlah tersebut turun drastis menjadi 33 orang. Penurunan ini merupakan hasil sinergi yang erat antara Polresta Sidoarjo dengan Dinas Perhubungan, DLLAJ, serta berbagai pihak terkait dalam melakukan evaluasi kondisi jalan dan sarana prasarana lalu lintas secara teratur.
Sepanjang tahun 2025, Polresta Sidoarjo juga berhasil menorehkan berbagai prestasi dan penghargaan yang membanggakan, baik di tingkat regional maupun nasional. Prestasi tersebut meliputi penghargaan pada peringatan Hari Pers Nasional, Musrenbang Polri, Dapaka Polri, hingga penghargaan langsung dari Kapolri sebagai Polres terbaik dalam optimalisasi pelayanan publik dan pemeliharaan kamtibmas. Bahkan, Polresta Sidoarjo juga berhasil meraih juara umum nasional dalam lomba ketahanan pangan tingkat Polres se-Indonesia – bukti bahwa kepolisian tidak hanya fokus pada keamanan, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat.

Menutup rilis akhir tahun tersebut, Kapolresta Sidoarjo menegaskan bahwa seluruh capaian yang dicapai selama tahun 2025 tidak lepas dari dukungan yang kuat dari pemerintah daerah, Forkopimda, stakeholder terkait, serta partisipasi aktif yang penuh semangat dari masyarakat Kabupaten Sidoarjo. Ke depan, Polresta Sidoarjo berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi, terobosan kreatif, serta peningkatan kualitas pelayanan publik demi mewujudkan Kabupaten Sidoarjo yang lebih aman, tertib, dan semakin kondusif bagi seluruh warganya.
gat








