banner 728x90

Tugu Pahlawan Jadi Saksi, Dandim Surabaya Wisuda 14 Prajurit Purna Tugas

Gridart 20250725 223406993
banner 120x600

 

SURABAYA – Tugu Pahlawan yang selama ini menjadi simbol perjuangan arek-arek Suroboyo, kembali menjadi saksi bisu momen bersejarah. Sebanyak 14 prajurit Kodim 0830/Surabaya secara resmi diwisuda dalam upacara purna tugas yang dipimpin langsung oleh Komandan Kodim 0830/Surabaya, Kolonel Inf Didin Nasruddin Darsono, S.Sos., M.Han., Jumat (25/7/2025). Selain itu, dua prajurit lainnya dilepas karena mutasi ke satuan baru.

Upacara dilangsungkan dengan penuh khidmat di Lapangan Tugu Pahlawan Sepuluh November, Jalan Pahlawan, Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Surabaya. Kehadiran para prajurit yang telah menyelesaikan masa baktinya kepada TNI AD disambut dengan penghormatan tinggi dari rekan sejawat serta keluarga besar Kodim 0830/Surabaya.

Dalam amanatnya sebagai Inspektur Upacara, Kolonel Didin menyampaikan rasa bangga dan penghargaan yang mendalam atas loyalitas dan dedikasi para prajurit selama bertugas. Ia menegaskan bahwa melepas prajurit purna tugas bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk penghormatan atas pengabdian tanpa cela.

“Merupakan suatu kehormatan untuk mengantarkan rekan-rekan hingga akhir masa baktinya kepada TNI AD tanpa cacat atau masalah. Kami menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya atas dedikasi dan pengabdian yang telah diberikan,” tegas Kolonel Didin.

Lebih jauh, Dandim juga memberikan pesan kepada para wisudawan agar terus menjadi teladan di lingkungan masyarakat setelah kembali ke kehidupan sipil. Ia mengajak mereka untuk tetap menjaga nama baik institusi dan menjalin hubungan emosional dengan keluarga besar TNI.

“Silaturahmi jangan sampai terputus. Ikatan emosional dengan keluarga besar TNI tetap harus dijaga,” pesannya mengakhiri sambutan.

Acara ditutup dengan pemberian cinderamata serta ucapan selamat dari seluruh peserta upacara kepada para wisudawan dan prajurit pindah satuan. Momen haru tak terelakkan ketika keluarga turut memberikan pelukan hangat, sebagai bentuk kebanggaan atas pengabdian para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.

Upacara ini menjadi pengingat bahwa masa tugas boleh berakhir, namun semangat pengabdian dan jiwa ksatria tetap melekat sepanjang hayat.(gat)