WMC||Surabaya – LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur kembali menggelar Pameran JSEF di Grand City Mall Atrium. Acara yang bertujuan untuk mendukung perkembangan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya sukses dilaksanakan di Sutos tahun lalu. Rabu (6/11/24).
Acara ini diselenggarakan atas kerjasama yang erat antara MAKI Jatim dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dengan konsep kolaborasi yang mengusung tema “Kolaborasi Indah,” pameran ini memberikan kesempatan kepada para pelaku UKM dan UMKM untuk berpartisipasi secara gratis.
Acara yang berlangsung dari 6 hingga 10 November ini diinisiasi oleh Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, serta didukung oleh 30 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan sejumlah sponsor. Pameran ini menghadirkan ratusan pelaku UMKM dan ekonomi kreatif dari seluruh Jawa Timur.
Pameran JEEF 2024 turut dimeriahkan dengan berbagai atraksi seni, termasuk tari tradisional dan penampilan Duo Percussion, yang membawa semangat baru bagi para pengunjung dan peserta.
Kehadiran Forkopimda Jawa Timur, termasuk perwakilan dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Polda Jawa Timur, dan Kodam V Brawijaya, menandai dukungan penuh untuk pengembangan ekonomi kreatif di wilayah ini.
Sebagai wujud komitmen terhadap pengembangan UMKM, JEEF 2024 menyediakan total 104 stand, dengan 70 stand di antaranya diberikan secara cuma-cuma kepada pelaku UMKM lokal. “Biasanya, pameran besar membutuhkan biaya yang tinggi bagi UMKM. Namun, di JEEF 2024, kami memberikan 70 stand gratis sebagai bentuk dukungan agar mereka lebih mudah berpartisipasi,” jelas Lutfi. Dengan akses ini, UMKM berkesempatan memperkenalkan produknya kepada pasar yang lebih luas.
Menurut Ketua MAKI Jatim Bang Heru, kegiatan ini bukan sekadar pameran, tetapi juga ajakan kepada pemerintah untuk memberikan perhatian penuh terhadap UMKM di Jawa Timur.
“Di Jawa Timur, ada sekitar 8,6 juta pelaku usaha UMKM, dengan 90% di antaranya butuh dukungan dan pendampingan pasar. Siapapun nantinya yang menjadi gubernur, harus memberikan perhatian penuh agar keberlangsungan UMKM tetap terjaga,” ujar ketua MAKI Jatim. (6/11/24)
Sesuai dengan Perpres 12 Tahun 2021, acara ini juga mendukung upaya pemerintah dalam memberikan ruang dan peluang yang lebih luas bagi UKM dan koperasi.
Heru berharap pemerintah daerah dapat lebih aktif dalam melakukan pemetaan UMKM yang mencakup berbagai sektor, seperti kuliner, ekonomi kreatif, dan usaha oleh-oleh.
Dengan pemetaan yang tepat, dukungan terhadap UMKM diharapkan dapat lebih terarah dan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.( gat )