JAKARTA|wartamerdeka.com – Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Dewan Pembina Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Bambang Soesatyo menuturkan Rapat Pleno Diperluas SOKSI telah menetapkan Musyawarah Nasional (Munas) XII SOKSI akan dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2025. Munas SOKSI merupakan momen penting dalam menentukan arah organisasi ke depan. Karenanya, penyelenggaraan Munas dan proses pemilihan ketua umum SOKSI harus berlandaskan pada prinsip-prinsip keterbukaan, demokrasi, meritokrasi, integritas yang kuat, serta bebas dari intervensi pihak manapun.
Prinsip transparansi dalam penyelenggaraan Munas SOKSI sangat penting untuk memastikan bahwa setiap tahapan pemilihan melibatkan partisipasi aktif dari semua anggota. Hal ini sejalan dengan tuntutan zaman yang mengedepankan akuntabilitas dan partisipatif. Melalui transparansi, proses pemilihan Ketua Umum dapat diikuti dan diterima oleh semua pihak, mengurangi potensi konflik serta meningkatkan kepercayaan anggota terhadap hasil yang dicapai.
“Aspek demokratis dalam pemilihan Ketua Umum SOKSI juga harus diperhatikan. Pemilihan yang dilakukan secara demokratis bukan hanya memberikan hak suara kepada anggota, tetapi juga menjamin keberagaman suara dan aspirasi yang ada dalam tubuh SOKSI dapat terakomodasi,” ujar Bamsoet saat membacakan rekomendasi Dewan Pembina di dalam Rapat Pleno Diperluas SOKSI di Jakarta, Jumat (7/2/25).
Hadir antara lain Ketum Ahmadi Noor Supit, Ketua Dewan Kehormatan Oetojo Oesman, Ketua Dewan Pertimbangan Thomas Suyatno, Ketua Dewan Pakar Bomer Pasaribu, Sekjen Misbakhun, Ketua Harian Freddy Latumahina serta para pengurus Depinas SOKSI.
Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menguraikan, kriteria yang telah ditetapkan untuk calon ketua umum SOKSI menjadi pedoman penting dalam memilih pemimpin yang akan mengarahkan SOKSI kedepan. Calon yang memiliki nasionalisme, visi kebangsaan yang kuat, serta bebas dari kasus hukum, menjadi syarat yang wajib dipenuhi.
“Kriteria lainnya, kemampuan leadership dan manajerial yang kuat, progresif, serta adaptif, juga harus diperhatikan. Dalam perkembangan politik, sosial dan ekonomi yang cepat, seorang pemimpin harus mampu beradaptasi dan memberikan solusi yang inovatif terhadap tantangan yang dihadapi,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 menambahkan, calon ketua umum SOKSI juga diharapkan memiliki kemampuan komunikasi dan kolaborasi dengan rakyat serta pengambil keputusan di level pemerintahan. Kemampuan untuk menjalin hubungan yang baik dengan para stakeholder menjadi faktor penentu keberhasilan dalam menyusun program-program yang sejalan dengan visi pembangunan nasional. Calon ketua umum juga diharapkan dapat mendedikasikan waktu, tenaga, dan sumber daya yang dimiliki untuk kemajuan SOKSI.
“Disamping itu, kemampuan untuk merespons atau mengantisipasi tantangan zaman menjadi kriteria yang tidak bisa diabaikan. Dalam dunia yang terus berubah, SOKSI membutuhkan seorang pemimpin yang mampu mempertahankan marwah dan khitah SOKSI sembari berinovasi untuk menghadapi tantangan baru,” pungkas Bamsoet. (*)
Editor.Manwen.Wmc