banner 728x90

Inflasi m-to-m Kampar Turun Namun Inflasi Tahunan Masih Tinggi

66e97e945935cec05bdc67e0bb3fad084deda7786a352a9a0cf6303d3881ebf7.0
banner 120x600

BAKINANG KOTA, Wartamerdeka.cim – Beberapa waktu belakangan, Pemerintah Kabupaten Kampar telah melakukan berbagai upaya terkait penurunan inflasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kampar, Inflasi tahunan kabupaten masih tinggi berkisar 6,07%. Namun bedasarkan inflasi Inflasi m-to-m kampar turun saat ini menjadi 0,03%.

Menanggapi hal demikian, Pj Bupati Kampar Hambali,SE,MH lakukan dialog langsung dalam Ekspos bersama BPS Kabupaten Kampar dan Tim Pengendalian Infalasi Daerah (TPID) di ruang rapat Bupati lantai II Kantor Bupati Kampar. Selasa sore, (14/5/2024).

Turut hadir Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kampar Ir Budianto, Asisten II Suhermi,ST, Kadia Koperasi, dan UKM Dendi, Kadis Perkebunan Marhalim, Kadis Pertanian Nurilahi Ali,SP dan Plt. Kabag Ekonomi Purwoko.

Hambali langsung menyampaikan langkah apa kedepan atau rumusan yang akan kita lakukan agar angga inflasi ini bisa turun sesuai dengan kenyataan harga komoditi di pasar

Walaupun Kampar bukan merupakan daerah sebagai sample dalam penurunan inflasi, namun inflasi yang terjadi di Kampar juga akan mempengaruhi Provinsi Riau.

Untuk itu Hambali minta BPS agar bisa mengkaji ulang dan merumuskan dengan sebaik mungkin cara perhitungan harga komoniti dalam peningkatan atau penurunan inflasi.

Sementara kepala BPS Kampar Ir Budianto sendiri, saat itu menyampaikan bahwa Komoditas SBH Penyumbang bobot tertinggi kenaikan Inflasi pertama adalah Sewa rumah, Bensin, Tarif listrik, Rokok, Beras, Cabai merah l, Bahan bakarbrumah tangga, Mobil dan Pemeliharaan/Service.

Sementara harga komoditas yang memberikan andil inflasi (y-o-y) antara lain dari 215, terdapat 20 komoditi dan masuk 10 besar adalah komoditi bawang merah, beras (anak daro, Sokan, Super solok), Telor ayam, Bawang putih, Pisang, Ayam hidup, Emas perhiasan dan ketupat atau lontong sayur.

Untuk diketahui, Inflasi Kabupaten Kampar/April 2024 terhadap maret 2024 sebesar Rp 0,03%, sementara untuk inflasi tahun 2024 terhadap April 2023 saat ini memcapai 6,07%, serta inflasi tahun kalender sebesar 2,03%.

Dari data diatas, inflasi bulan kebulan (m-to-m) mengalami penurunan pada April 2024 dibandingkan Maret 2024. Untuk diketahui, bahwa komoditas bawang merah memiliki kontribusi terbesar terhadap inflasi m-to-m Kabupaten Kampar April 2024.

Selain bahan pokok, terjadi kenaikan andil inflasi pada sub-kelompok pakaian dan alas kaki, seperti baju muslim wanita, kelompok pakaian dan alas kaki serts stelan baju anak.”tutur Budi”.

Dalam menidak hal diatas, dijadwalkan juga besok Rabu, 14 Mei 2024 akan melaksanakan ekspos langsung dengan Pj Gubernur Riau SF Harianto dan Kepala Pusat Statistik Provinsi Riau di Pekanbaru.

Editor : AN