banner 728x90

Kinerja Pelatih Timnas Arab Saudi Roberto Mancini Jauh dari Level Pelatih Termahal di Dunia, Arsitek Lokal Siapkan Kudeta

Screenshot 20240911 220834
banner 120x600

JAKARTA wartamerdeka.com -Kinerja Pelatih Timnas Arab Saudi Roberto Mancini masih jauh dari harapan, pelatih lokal siap mengambil alih tugasnya kalau terjadi revolusi di tengah jalan.

Tim nasional Arab Saudi menjadikan Roberto Mancini pelatih asal Itali pelatih bayaran termahal di dunia ketika meresmikan kontraknya pada 27/8/2023.

Arsitek kondang Roberto Mancini diiming-imingi paket gaji senilai total 100 juta euro yang tertuang dalam masa kerja hingga 2027.

Arsitek Kondang Asal itali Roberto Mancini mengantongi upah 25 juta euro per tahunnya atau setara 425,3 miliar rupiah.

Jumlah itu lebih dari 8 kali lipat pendapatan terakhirnya di timnas Italia yang hanya 3 juta euro per tahunnya.

Dengan angka sebanyak itu juga menjadikan Mancini pelatih bergaji tertinggi di kolong langit.

Mancini Pendapatannya melebihi pesaing terdekat, Pep Guardiola, yang bergelimang gelar bersama Manchester City. Suksesor Mancini di kursi pelatih The Citizens tersebut dibayar 24 juta euro per tahun.

Posisi Mancini dan Pep terpaut jauh dari pelatih termahal ketiga, yakni Diego Simeone, yang diupah Atletico Madrid 12 juta euro per tahun.Guna melengkapi daftar spesial ini, Carlo Ancelotti dan Mikel Arteta menyusul di peringkat empat dan lima.

Ancelotti meraup sekitar 11 juta euro per tahun di Real Madrid, sedangkan Arteta digaji Arsenal 10,6 juta euro.

Namun,kinerja yang ditunjukkan Mancini sebagai pelatih termahal dunia ternyata masih jauh,terlebih di tahan imbang laga kandang kontra tim ranking bawah tim asuhan shin tae young.

Tim asuhannya belum bisa dikatakan memenuhi ekspektasi publik Arab Saudi.

The Green Falcons melalui dua partai pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga Zona Asia dengan penuh kesukaran.

Tim nasional Arab Saudi memulai kiprah di Grup C dengan hasil imbang 1-1 saat menjamu timnas Indonesia.

Walaupun pada pertandingan kedua, mereka menang susah payah dengan 10 pemain ketika bertamu ke China.

Tim Nasional Arab Saudi bangkit setelah tertinggal duluan untuk memastikan keunggulan 2-1 melalui dua gol Hassan Kadesh.

Caranya pun tidak mencirikan sebuah tim yang diharapkan mampu tampil beringas dan memukau di setiap pertandingan.
Semua gol Kadesh tercipta melalui sundulan yang diawali sepak pojok.

Seburukpun itu kemenangan tetaplah kemenangan dan Saudi mematenkan posisinya sebagai runner-up grup dengan koleksi 4 angka.

Ia kalah dari Jepang, yang menyapu bersih dua partai secara sempurna lewat pesta gol atas China (7-0) dan Bahrain (5-0)

Ancaman Pemecatan

Meskipun terhindar dari bencana kekalahan, posisi Mancini di kursi pelatih sepertinya belumlah aman.

Rapor 9 kemenangan dalam 19 partai di balik kemudi belum dianggap memuaskan karena masih disertai performa pas-pasan dari Salem Al Dawsari dkk.

Akibatnya, rumor-rumor soal rencana federasi memecat eks pelatih Inter Milan itu tetap saja mengemuka.

Kondisi tersebut siap dimanfaatkan arsitek lokal yang kini menukangi tim U-23 Saudi, Saad Al Shehri, jika kudeta pergantian pelatih harus terjadi.

Ia terkejut melihat kinerja Mancini yang biasa-biasa saja walau mendapatkan limpahan fulus serta fasilitas gila-gilaan dari federasi.

Menurut Al Shehri, tujuan timnas mengontrak dia tidak jelas.

Digadang-gadang bakal meletakkan proyek peremajaan tim guna menyediakan sumber daya terbaik untuk masa depan Saudi, Mancini malah tetap memanggil pemain-pemain veteran ke skuadnya.

Dari segi teknis, permainan timnas Arab Saudi pun dianggap mengalami kemunduran.

Al Shehri mengatakan,”Mancini meneken kontrak sampai 2027, jadi apakah targetnya menyiapkan pemain dan tim muda.Kita malah kembali menurunkan skuad dengan rata-rata usia yang tua.

Ia mengatakan,”Apakah tujuannya menyiapkan tim untuk masa depan, atau hanya memiliki tim yang bisa diandalkan sampai Piala Dunia 2026?

Al Shehri mengaku siap menggantikan tugas Mancini dengan keyakinan dapat meraih hasil lebih baik.

Al Shehri sesumbar bahwa dirinya memiliki modal ekstra berupa pengalaman membesut tim muda sejak 2018.

Ia mengacu kepada contoh bahwa sebaiknya kursi pelatih tim senior diisi orang yang sama dengan pelatih tim U-23,”Ucap Al Shehri.

Al Shehri siap memimpin tim nasional (senior) sekarang,” imbuhnya dikutip dari laman Goal Saudi.

Pelatih timnas Jepang (Hajime Moriyasu) juga adalah pelatih skuad Olimpiade mereka.”

“Begitu juga Australia (Graham Arnold) dan Indonesia (Shin Tae-yong).”

Al Shehri mengatakan,”Saya meraih kesuksesan bersama kebanyakan para pemain di tim Saudi saat ini, jadi saya siap melayani tim nasional kapan saja.

Penulis: sawijanEditor: Sawijan wartamerdeka.com