WMC||Trenggalek – Komitmen TNI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional kembali diperlihatkan secara nyata. Kodim 0806/Trenggalek bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek menggelar aksi pemeliharaan kebersihan kawasan Kompi Produksi di Agro Park Trenggalek, Jumat (25/7/2025). Aksi ini tak hanya menjadi bentuk kepedulian terhadap pertanian, tetapi juga bagian dari implementasi program Asta Cita yang digagas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Kegiatan dipimpin langsung oleh Komandan Kodim 0806/Trenggalek, Letkol Inf Isnanto Roy Saputro, S.H., M.Si. atau yang akrab disapa Letkol Roy. Ia menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional.
“Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya memelihara kebersihan kawasan produksi, tetapi juga memastikan bahwa program pertanian yang digagas di Agro Park Trenggalek dapat terus berjalan optimal dan memberikan hasil nyata,” ujar Letkol Roy.
Kawasan Kompi Produksi di Agro Park Trenggalek kini berfungsi sebagai laboratorium hidup bagi prajurit TNI. Di sana mereka mendapatkan pelatihan dan pengalaman langsung bercocok tanam. Adapun jenis sayuran yang dibudidayakan antara lain kacang panjang, sawi, timun, dan kangkung, semuanya tanaman yang dikenal memiliki siklus panen cepat, nilai gizi tinggi, dan kebutuhan pasar yang stabil.
Selain mencukupi kebutuhan pangan internal satuan, kegiatan ini juga memberi dampak edukatif. Para personel dibekali keterampilan pertanian yang bisa mereka kembangkan di masyarakat setelah purna tugas. Pendekatan ini dianggap efektif untuk menciptakan agen-agen perubahan di tengah masyarakat.
“Ketahanan pangan tidak hanya soal produksi besar-besaran, tetapi juga tentang edukasi dan pemberdayaan sumber daya manusia. Kami ingin setiap prajurit bisa menjadi contoh di tengah masyarakatnya,” imbuh Letkol Roy.
Tak hanya sektor hortikultura, Kodim 0806/Trenggalek juga memperkuat lini peternakan. Sejumlah kambing dan sapi dipelihara dengan sistem manajemen peternakan terpadu. Model integrasi ini memanfaatkan limbah organik dari pertanian sebagai pakan ternak, menciptakan ekosistem berkelanjutan yang efisien dan ramah lingkungan.
Langkah tersebut selaras dengan visi besar pembangunan pertanian-peternakan terintegrasi yang kini menjadi tren global dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan krisis iklim.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek Imam Nurhadi, S.P., M.Agr., menyampaikan apresiasi atas kontribusi Kodim 0806/Trenggalek dalam mendukung program pertanian daerah. Keterlibatan aktif TNI dianggap sebagai bentuk sinergi nyata antara pertahanan dan pembangunan.
“Kolaborasi ini menjadi contoh bagaimana militer bisa menjadi mitra strategis pembangunan pangan berkelanjutan. Kami sangat mengapresiasi langkah Kodim 0806,” ujar perwakilan dinas.
Agro Park Trenggalek kini menjelma sebagai simbol sinergi lintas sektor dalam menjawab tantangan pangan modern. Dengan perluasan lahan, diversifikasi tanaman, dan peningkatan kualitas pelatihan, Kodim 0806/Trenggalek siap menjadikan wilayahnya sebagai model ketahanan pangan berbasis TNI.
Apa yang dilakukan Kodim 0806/Trenggalek merupakan bagian dari gerakan nasional yang diinisiasi Mabes TNI. Ketahanan pangan bukan sekadar isu ekonomi, melainkan bagian dari strategi pertahanan negara secara menyeluruh sebagaimana tertuang dalam visi Asta Cita.
Di tengah dinamika global, langkah konkret dari daerah seperti Trenggalek membuktikan bahwa kekuatan bangsa sesungguhnya dibangun dari akar: dari sawah, kebun, dan kandang. TNI, lewat tangan-tangan prajuritnya, kini bukan hanya penjaga batas negara, tetapi juga penjaga ketersediaan pangan bangsa.(gat)