banner 728x90
Daerah  

Komisi Nasional Perlindungan Anak Kota Malang Gelar Hari Anak Nasional 2025 Dan Hari Indonesia Menabung.

Img 20250727 082831 021
banner 120x600

WMC|| Kota Malang, Komisi Nasional Perlindungan Anak Kota Malang gelar hari anak nasioanal dan upaya memberikan pengetahuan anti kekerasan, anti bullying, Penelataran, perlakuan salah, diskriminasi dan ekspoitasi agar supaya nantinya menciptakan generasi yang akan datang menjadi Indonesia emas dan berkualitas di tahun 2045.

Img 20250727 105815 767

Acara ini dibuka oleh Walikota Malang Bapak DR. IR. Wahyu Hidayat, M.M, dan dihadiri oleh Kepala OJK Kota Malang Bapak Farid Faletehan, Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Bapak Donny Sandito, Ketua Komnasham Jawa Timur Bapak Febri Kurniawan Pikulun SH., CLA. Beserta anak-anak dan seluruh relawan Komnashan kota malang. Minggu (27/07/2025) di Gedung UPT PPA Kota Malang.

Img 20250727 082900 695

Bapak Walikota Menyampaikan kita harus menekan kekerasan dan bullying kepada anak, sebab kalau tidak mereka akan menentukan masa depan yang tidak ideal, “ujar Wahyu”

Dan di bersamakan dengan rangkaian peringatan hari Indonesia Menabung yang diperingati setiap tanggal 20 Agustus, kegiatan ini mengusung semangat untuk menyiapkan generasi emas masa depan.

Dalam sambutannya ini Bapak Mbois sebutannya orang nomer 1 di pemkot kota malang ini, menyampaikan apresiasi atas terlaksana kegiatan hasil kolaborasi berbagai kalangan yang mendukungnya. belio menegaskan bahwa perhatian terhadap anak harus menjadi prioritas bersama, melihat fenomena beberapa tahun terakhir anak-anak kerap menjadi korban dari konflik dan kekerasan. “Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjamin anak-anak tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik?

Ketua Komnashan Provinsi jawatimur menegaskan dalam permasalahan perlindungan anak tidak dapat di remehkan, kasus yang terungkap hanya Sebagian kecil yang saya terima, banyak yang tidak dilaporkan, dimungkinkan karena tekanan sosial dan tidak ketahuan. Ujar Febri. Sebagian besar kekerasan terjadi kelas internal, seperti di rumah dan sekolah jadi butuh pencegahan dari pihak keluarga, tetangga, kominitas anak, hingga RT da RW.

Kesimpulan, kita butuh strategi nyata dan tidak hanya sosialisasi bagi mereka. Anak-anak perlu dibimbing, di dampingi dan itulah anak menjadi lebih baik berkualitas. (vickry)