JAKARTA – wartamerdeka.com ,”Politikus PDI Perjuangan Mohamad Guntur Romli menilai langkah Ketua Harian PSI Ahmad Ali yang membala mati-matian Mantan Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) agar selamat dari kasus hukum.
Menurut Guntur,”Ahmad Ali ingin seperti menantu Jokowi, Bobby Nasution yang selamat dari kasus hukum.
Demi menanggapi pernyataan Ahmad Ali yang membela Jokowi dengan menyinggung aktivitas nenek masih menjadi ketum partai, “ungkapnya.
Guntur mengatakan “Ahmad Ali tampak galak membela Jokowi agar selamat kasus hukumnya di KPK, karena sudah disita duit Rp 3,4 Miliar. Seperti halnya Bobby, menantu Jokowi yang tidak pernah diperiksa KPK,” kepada awak media, pada Senin (24/11).
Pria yang aktif di media sosial itu menilai pernyataan Ahmad Ali soal nenek-nenek memuat unsur penghinaan dan kebencian.
Guntur mengatakan,”Ahmad Ali sedang melancarkan politik penghinaan dan kebencian dengan menghina seorang perempuan dengan sebutan nenek-nenek.
Sosok perempuan yang menjadi ketum partai sebenarnya masih kuat secara fisik dan punya ingatan baik, “Imbuhnya.
Sosok perempuan itu berbeda dengan Jokowi yang tak kuat terhadap ingatan dan janji.
Jokowi, kata dia, pernah berjanji akan pulang kampung ke Solo, Jawa Tengah setelah tidak menjabat Presiden RI, ” Lanjut Guntur.
Namun, Jokowi tidak pernah mewujudkan janji pulang kampung dengan masih cawe-cawe dalam politik nasional, “lanjut Guntur.
Ia mengatakan,”Masih cawe-cawe di politik, saat dia diingatkan atas ucapannya, loyalis Jokowi membela dengan balik menghina, padahal Jokowi menjilat ludahnya sendiri.
Ahmad Ali mengaku heran banyak pihak yang meminta Jokowi untuk menyudahi kegiatan politik.
Dia lalu membandingkan dengan orang yang sudah puluhan tahun masih saja menjabat sebagai ketua umum parpol.
Hal itu dia ungkap saat memberi arahan dalam Rakorwil PSI Se-Kepulauan Riau (Kepri) di Batam, Kepri, Sabtu (22/11) malam.
Ahmad Ali mengatakan,”Sialnya Pak Jokowi ini. Begini, dia dihina, dimaki-maki. Namun, ketika dia melawan, dia disuruh, ‘Pak Jokowi harus jadi negarawan’. Terus ketika dia bicara politik, ‘ya sudah waktunya beristirahat’. Loh, ada nenek-nenek yang sudah puluhan tahun jadi ketua partai.
Dia tidak menyebut nama nenek-nenek yang dia sindir sudah puluhan tahun menjadi ketum partai, tetapi tetap masih menjabat itu.
Selain itu, kata dia, ada juga seorang pria yang pernah menjadi presiden, tetapi masih berpartai hingga lebih dari 20 tahun.
Ahmad Ali mengatakan,”Ada Bapak Presiden yang sekarang sudah 20 tahun juga tidak disuruh berhenti. Apa, sih, yang ditakutkan dari Pak Jokowi ini.








