banner 728x90

Seni dan Pengabdian; Peran Aipda Ridha dalam Menjaga Warisan Budaya Bangsa

Screenshot 2025 02 08 11 22 33 13 6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7
banner 120x600

Kota Magelang|wartamerdeka.com — Seni tari tradisional bukan sekadar hiburan, tetapi bagian dari identitas budaya yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. Hal inilah yang menjadi pegangan Aipda Ridha Susadam, Bhabinkamtibmas Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, yang tak hanya bertugas sebagai seorang Polisi, tetapi juga menjadi penjaga budaya melalui seni tari.

Di tengah tugasnya sebagai anggota Polres Magelang Kota, Aipda Ridha dengan penuh dedikasi mengelola Sanggar Tari Rampak Buto, tempat di mana 30 anak didik belajar seni tari tradisional tanpa dipungut biaya. Baginya, pelestarian budaya harus dimulai dari generasi muda, agar mereka mengenal dan mencintai warisan leluhur.

Di temui di Mapolres Magelang Kota, Aipda Ridha mengatakan kecintaannya terhadap seni tari bukanlah hal baru. Sejak tahun 2003, ia telah mendirikan Sanggar Tari Satrio Budaya di Muntilan, kota kelahirannya. Lalu, sejak ditugaskan di Magelang pada tahun 2022, ia mulai mengembangkan seni tari di wilayah binaannya dengan membina Group Tari Cipto Manunggal. Grup ini sebenarnya telah berdiri sejak tahun 1982, namun perkembangannya semakin pesat setelah Aipda Ridha bergabung dan mengelolanya secara lebih modern.

Beberapa tarian khas yang ia ajarkan di antaranya Tari Topeng Ireng, yang sarat makna filosofis, Tari Kubro Siswo, yang mengandung nilai spiritual, serta Tari Rampak Buto, yang mencerminkan energi dan kekuatan.

Screenshot 2025 02 08 11 23 44 91 6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7

Tak hanya membimbing anak-anak di sanggarnya, Aipda Ridha juga aktif membawa mereka tampil dalam berbagai event budaya, termasuk dalam Kirab Budaya HUT Kota Magelang. Kegiatan ini menjadi ajang bagi para penari muda untuk menunjukkan kebolehan mereka sekaligus merasakan kebanggaan sebagai pewaris budaya daerah.

Salah satu peserta tari, Kurniawan, mengungkapkan rasa senangnya bisa belajar langsung dari seorang polisi yang juga seorang seniman.

” Saya merasa senang ada guru tari seperti Pak Sadam, apalagi beliau seorang polisi. Harapan saya, ke depan sanggar ini bisa mendapat dukungan dari Pemda maupun Polres agar kesenian di Magelang tetap lestari dan memiliki generasi penerus,” ujarnya.

Screenshot 2025 02 08 11 21 56 38 6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7

Apresiasi terhadap dedikasi Aipda Ridha juga datang dari Kapolres Magelang Kota, AKBP Anita Indah Setyaningrum, S.I.K., M.H.. Menurutnya, peran Aipda Ridha mencerminkan sosok polisi yang humanis yang dapat menjadi inspirasi.

“Apa yang dilakukan oleh Aipda Ridha adalah bentuk nyata kepedulian Polres Magelang Kota terhadap pelestarian budaya bangsa. Ini adalah contoh bahwa Polisi berperan dalam membangun karakter generasi muda melalui seni dan budaya. Kami sangat mengapresiasi dan mendukung penuh upaya beliau dalam melestarikan kesenian daerah,” ujar AKBP Anita. Sabtu (8/2)

Sebelum menutup, Aipda Ridha menjelaskan, pelestarian budaya adalah panggilan jiwa yang harus terus diperjuangkan.

” Saya ingin kesenian ini tetap lestari dan diwariskan kepada generasi muda. Semoga apa yang saya lakukan bisa menginspirasi banyak orang, tidak hanya pelajar, tetapi juga masyarakat luas,” pungkasnya.

Editor.Manwen.Wmc