banner 728x90

Membuka Peluang dan Raih Mimpi Menjadi Jurnalis Propesional

Screenshot 2025 09 12 19 46 31 65 6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7
banner 120x600

JAKARTA||wartamerdeka.com – Peningkatan kompetensi dan kualitas wartawan perlu mendapatkan perhatian khusus. Wartawan bukan sekadar profesi namun juga sebagai penulis sejarah. Karya jurnalistik merupakan karya intelektual karena diciptakan oleh pemikiran.

Jika kualitas wartawan rendah maka hasil tulisan yang menjadi rujukan informasi tersebut menjadi kurang jelas bahkan sulit dicerna pembaca. Begitu juga media audio visual juga perlu keterampilan dalam menyajikan informasi dengan lebih informatif dan menarik pemirsa.

Untuk itulah perlu adanya upaya dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam ilmu jurnalistik. Jurnalistik tersebut meliputi berpikir kritis dan kreatif. Karyanya bisa berupa tulisan artikel berita, foto jurnalistik, dan video konten kreatif.

Learning Center (LC) merupakan lembaga pendidikan wartawan yang dinaungi oleh Sekber Wartawan Indonesia (SWI) berkomitmen untuk terus mendukung upaya dalam meningkatkan kualitas dan integritas wartawan di Indonesia.

Plt. Ketum/Sekjen SWI, Ir. Herry Budiman mengungkapkan bahwa Sekber Wartawan Indonesia mempunyai tanggung jawab dan kontribusi dalam pembinaan wartawan dan meningkatkan mutu sumber daya manusia khusus wartawan di Indonesia.

“Saya berharap kehadiran Learning Center SWI ini bisa menjadi lembaga pendidikan wartawan terutama untuk meningkatkan kompetensi dan integritas anggota SWI. Namun, secara external juga bisa memberikan pelayanan diklat jurnalistik untuk pelajar/mahasiswa dan juga masyarakat yang berminat di bidang jurnalistik,” tutur Herry Budiman yang juga owner beberapa media online.

Direktur program LC SWI, Imam Suwandi, S.Sos.,M.I.Kom menjelaskan bahwa metode pembelajaran jurnalistik yang dilaksanakan berbasis literasi dan metode pembelajaran mix metode yakni campuran pembelajaran offline (kelas) dan pembelajaran jarak jauh (online class).

“Pembelajaran dalam diklat jurnalistik yang diterapkan dalam LC SWI mengadopsi sistem pembelajaran jarak jauh (online class) dan juga ada offline class di berbagai wilayah sesuai kebutuhan anggota SWI,” ujar Imam Suwandi yang juga sebagai dosen (tutor) prodi ilmu komunikasi di Universitas Terbuka.

Peserta diklat jurnalistik tidak hanya mendapatkan pengetahuan ilmu jurnalistik namun bagi yang ingin menjadi jurnalis juga diberikan kesempatan untuk menjadi kontributor (jurnalis pemula) di media online yang terafiliasi dengan organisasi pers SWI.

Benefit yang bisa didapatkan antara lain: sertifikat diklat jurnalistik yang dikeluarkan SWI, Id Card Pers dari Media Online (sesuai pilihan), Surat Tugas Jurnalistik, dan tentu saja namanya masuk dalam box redaksi media tersebut.

Dengan demikian, peserta bisa langsung mendapatkan pengalaman bekerja di media online dengan bekal legalitas lengkap dan mendapatkan perlindungan uu Pers dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.

Diklat jurnalistik dan rekruitmen tersebut digelar secara online setiap bulan pada hari Jumat awal bulan dengan kuota minimal 5-10peserta. Sementara, untuk kelas offline mengikuti jadwal diklat dari SWI Pusat.

*Pendaftaran:* 082111097508 (Admin)
(Ims)