WMC|| Bangkalan, 19 Oktober 2025 – Kepala Staf Korem (Kasrem) 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Inf Nico Reza H. Dipura, turut memeriahkan Kejuaraan Kerapan Sapi Piala Presiden 2025. Ajang bergengsi ini mempertemukan 24 pasang sapi terbaik dari seluruh Madura di Stadion Kerapan Sapi R.P. Moh. Noer, Jalan Pertahanan, Kelurahan Bamcaran, Kabupaten Bangkalan.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr (Han) (Dankodiklatal), Mayjen TNI Farid Makruf, M.A. (Tenaga Pengkaji Bidang Sumber Kekayaan Alam Lemhannas RI), Eddy Suprayitno, S.STP., M.PSDM. (Kabakesbangpol Provinsi Jawa Timur), Kolonel Inf Beny Hendra Suwardi, S.Sos. (Kapoksahli Kodam V/Brawijaya), Dra. Sufi Agustini (Kepala Bakorwil IV Madura Bidang Pembangunan), Letkol Inf Nanang Fahrur R., S.Pd. (Dandim 0829/Bangkalan), Letkol Laut (P) Novyan, S.H., M.Tr.Opsla. (Danlanal Batuporon), AKBP Hendro Sukmono, S.H., S.I.K., M.I.K. (Kapolres Bangkalan), serta jajaran OPD Bangkalan dan tokoh masyarakat Madura, termasuk H. Tohir (Ketua Pakar Sakera Madura).
Kolonel Inf Nico Reza H. Dipura menekankan pentingnya melestarikan kerapan sapi sebagai warisan budaya lokal Madura. “Kerapan Sapi Piala Presiden bukan hanya ajang perlombaan, tetapi juga wadah silaturahmi dan kebanggaan masyarakat Madura,” ujarnya. Ia berharap acara ini terus membawa manfaat dan memperkuat citra positif Bangkalan sebagai pusat budaya Madura.
Lomba Kerapan Sapi Piala Presiden telah menjadi agenda resmi pariwisata Jawa Timur dan budaya nasional yang dikenal hingga mancanegara. Kolonel Inf Nico Reza H. Dipura juga mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi sportivitas dan profesionalisme dalam setiap pertandingan.
Kejuaraan ini menghasilkan King Hajar Bos 99 milik H. Rosi dari Pamekasan sebagai juara pertama, diikuti oleh Gagak Sakti milik H. Tohir dari Bangkalan sebagai juara kedua, dan Sernaser 99 milik H. Rosi dari Pamekasan sebagai juara ketiga.
Acara ditutup dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang, diiringi suasana meriah dan antusiasme masyarakat yang memadati stadion. Kerapan Sapi Piala Presiden 2025 sekali lagi membuktikan bahwa tradisi ini bukan hanya hiburan, tetapi juga simbol semangat, persaudaraan, dan kebanggaan budaya bangsa.(gat)