WMC|| Blitar – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan serta mendorong pertanian ramah lingkungan, Forkopimda Kabupaten Blitar menghadiri Panen Raya dan Sosialisasi Padi Sehat Tanpa Kimia yang digelar di area persawahan dan Lapangan Tenis Jaya Abadi, Dusun Bendosari RT. 03 RW. 02 Desa Bendosari Kecamatan Sanankulon, Minggu (27/4/2025). Kegiatan ini diikuti sekitar 50 peserta dan dipimpin langsung oleh Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto, MM.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Hendra Sukmana, M.Han, Danyonif 511/DY Letkol Inf Virlani Arudyawan, SH, MH, MHl, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar Toha Mashuri, S.Sos, MM, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Eko Susanto, ST, M.Si, Kepala Perwakilan BI Kediri Yayat Cadarat, Kepala Pajak Pratama Kabupaten Blitar Swartoko, Pimpinan KSU Jaya Abadi Group Handoko, Forkopimcam Sanankulon, serta perwakilan Gapoktan se-Kabupaten Blitar.
Dalam sambutannya Bpk. Handoko selaku ketua panitia sekaligus Pimpinan KSU Jaya Abadi Group menjelaskan konsep pertanian sehat tanpa kimia yang telah dikembangkan sejak tahun 2021. Ia mengungkapkan bahwa bahan baku pupuk organik berasal dari kohe (kotoran hewan), urine ternak, gedebog pisang, sabut kelapa dan air kelapa. Semua proses pembuatan pupuk, termasuk pengolahan bakteri, telah dilakukan secara mandiri di Desa Bendosari. Bpk. Handoko juga mengajak petani lain yang berminat untuk berkoordinasi dan bergabung dalam gerakan pertanian sehat ini.
Sementara itu, Bupati Blitar Drs. H. Rijanto, MM, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penggunaan pupuk organik. Ia menegaskan bahwa pupuk organik mampu meningkatkan hasil panen secara signifikan, dari rata-rata 8,75 ton menjadi 12 ton per hektare. Ia juga menyoroti potensi besar bahan baku pupuk organik di Kabupaten Blitar yang masih melimpah, utamanya dari limbah ternak.
“Kita harus bisa memanfaatkan limbah peternakan yang berlimpah ini menjadi peluang. Pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo sangat memperhatikan nasib petani. Salah satu bentuk perhatiannya adalah program ketahanan pangan melalui penyerapan gabah dengan harga minimum Rp 6.500,- per kilogram oleh Bulog,” terang Bupati Rijanto.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, petani dan seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat sektor pertanian dan menjadikan petani di Kabupaten Blitar lebih makmur dan sejahtera.
Ditemui dilokasi yang sama, Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Hendra Sukmana, M.Han, saat ditemui menyampaikan bahwa kehadirannya bersama jajaran Forkopimda merupakan bentuk dukungan nyata TNI terhadap program ketahanan pangan nasional.
“Kami di jajaran TNI khususnya Kodim 0808/Blitar, siap mendukung penuh semua upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi pertanian, apalagi dengan konsep organik yang sangat ramah lingkungan ini. Ini sejalan dengan upaya kami dalam membantu menjaga stabilitas ketahanan pangan di wilayah,” tegas Letkol Hendra.
Acara Panen Raya dan Sosialisasi ini diakhiri dengan panen padi sehat secara simbolis oleh Bupati Blitar beserta seluruh jajaran Forkopimda, menandai komitmen bersama untuk mendorong pertanian berkelanjutan di Kabupaten Blitar (Dim0808).
gat