banner 728x90

Pengacara Korban Penganiayaan Salah Sasaran Debt Collector, Laporkan polrestabes didampingi FPPI

Incollage 20250116 085648717
banner 120x600

WMC|| Surabaya, – Masih saja terjadi kekerasan yang di lakukan oleh kelompok yang mengatas nama Debt Collector atau juru tagih. Tjetjep Mohammad Yasien,SH, biasa dipanggil Gus Yasien, beliau seorang pengacara dan aktivis cukup banyak dikenal, Gus Yasien mengalami pengeroyokan oleh beberapa kawanan Deb Collector BNI yang di duga salah sasaran, keterangan ini diperoleh dari putra Gus Yasien bernama Azhar S M.

“Ijin menyampaikan dari saya anaknya Bapak Tjetjep Mohammad Yasien yang mengalami pengeroyokan oleh Debt Collector BNI di Kebraon Selatan hari ini Senin 13 Januari 2024 sekitar 19.30,” kata Azhar lewat pesan WA kepada redaksi.

Azhar menjelaskan, bahwasannya sehabis sholat Maghrib berjemaah di Masjid Roudhotul Falah Griya Kebraon Selatan,Gus Yasien berniat hendak berbuka puasa di rumah makan Bapak Proko. Tanpa disangka di rumah makan Bapak Proko didatangi kelompok Debt Collector dari BNI untuk menagih paksa hutang kartu kredit BNI terhadap Bapak Proko.

“Naas menimpa Bapak saya yang tidak kenal dengan para Deb Colector karena dianggap pengacaranya padahal pengacara Bapak Proko adik saya Ahmad Fahmi, sehingga dipukuli beramai – ramai didepan puluhan Polisi Polsekta Karangpilang Surabaya yang sudah ada ditempat kejadian 1 jam sebelum kejadian,” kata Azhar.

Azhar menjelaskan lebih lanjut, ketika melapor ke Polrestabes Surabaya Gus Yasien yang sebelumnya muntah – muntah pingsan di Polresta Surabaya dan dibawa dengan ambulan ke Rumah Sakit Pelabuhan dan hasil pemeriksaan sementara Bapak saya didiagnosa gegar otak ringan.

“Bapak kondisinya kurang baik pak.. setelah ct scan di diagnosa gagar otak, sekarang tidak sadarkan,” kata Ahmad Fahmi, putra Tjetjep Muhammad Yasien atau sering dipanggil Gus Yasien saat redaksi menanyakan kondisinya, tadi malam.

Atas Peristiwa pengeroyokan terhadap Gus Yasien pihak Forum Purnawirawan Pejuang Indonesia ( FPPI ) mendatangi Mapolrestabes Surabaya untuk mengkonfirmasi kejadian tersebut.

“Terima kasih kepada Polrestabes karena peristiwa ini akan segera di tangani dan dituntaskan perintah dari Kasat untuk di tindak lanjuti”‘ kata Widodo

“Kami sampaikan kalau hal ini tidak ditindak lanjuti, anggota FPPI yang ada di bawah akan bergerak sendiri sendiri, itu berbahaya sekali kalau tidak di tindak lanjuti oleh polrestabes anggota kami yang di aniaya salah sasaran oleh debt collector, maka anggota 600 orang mencari para penganiaya tersebut” pungkas Widodo. (gat)