WMC|| Nganjuk, – Sebanyak 8.000 bibit ikan tawes ditabur di Waduk Logawe, Desa Sumberkepuh, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, Jumat (16/5/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 0810/Nganjuk yang dilaksanakan di Kecamatan Lengkong dan Ngluyu.
Kasrem 081/DSJ, Letkol Inf Meina Helmi yang ikut ambil bagian pun memberikan apresiasinya. Ia menilai, aksi itu sangat sejalan dengan program pemerintah di bidang ketahanan pangan.
“Aksi tabur bibit ikan ini sangat baik untuk mendukung program pemerintah dalam upaya memperkuat ketahanan pangan di wilayah maupun secara nasional,” kata Pamen TNI AD yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut.
Ditambahkannya, jika dilakukan dengan baik, maka budidaya ikan semacam itu juga akan dapat memberikan manfaat ganda bagi masyarakat.
“Kandungan gizi pada ikan ini kan sangat baik, sehingga dapat membantu pemenuhan gizi bagi masyarakat. Selain itu juga bisa memberi peluang ekonomi bagi masyarakat melalui budidaya perikanan,” ujarnya.
“Bisa dikatakan ini juga sebagai langkah strategis dalam mendukung program nasional untuk perbaikan gizi masyarakat dan untuk penguatan ekonomi berbasis potensi lokal,” imbuhnya.
Sejalan dengan itu, Helmi pun optimis, semakin baiknya pemenuhan gizi terhadap masyarakat akan mampu berbanding lusrus dengan percepatan penanganan stunting di setiap wilayah.
Terkait program TMMD ke-124 yang dilaksanakan, jelasnya, hal itu sebagai peran TNI dalam rangka membantu mengatasi kesulitan masyarakat sekitar dan membantu pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lanjut, ia pun memberikan contoh terhadap sasaran dalam TMMD ke-124 Kodim 0810/Nganjuk yang diharapkan mampu berdampak luas bagi masyarakat. Salah satunya sasaran pengerasan jalan yang akan menjadi salah satu akses penghubung antara Kecamatan Lengkong dan Ngluyu.
“Sasaran pengerasan jalan sejauh 1.100 meter ini sangat diperlukan oleh masyarakat, khususnya dalam rangka untuk mengangkut hasil pertanian, khususnya jagung. Karena sebagian besar masyarakat di kecamatan Lengkong adalah bertani dan berkebun jagung. Sehingga jalan ini untuk mempermudah masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian maupun lainnya,” jelasnya.
Begitu pula dengan sasaran renovasi Rutilahu (rumah tidak layak huni) sebanyak 13 unit yang saat ini progres rata-ratanya telah mencapai 40 persen. Helmi menegaskan, hal ini juga akan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.(gat)