Wartamerdeka – TALIABU, Komunitas Soang Walu menggelar karantina budaya untuk meningkatkan pemahaman budaya kepada generasi Taliabu di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama sampai pada generasi muda Taliabu yang mencintai budaya dan kearifan lokal Taliabu, Rabu (01/5/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Kepulauan Taliabu Provinsi Maluku Utara ini dihadiri Narasumber Saiful Hamka dari peneliti BRIN dan Sunaidin Ode Mulae peneliti dari Universitas Khairun.
Dalam sambutannya, Serly yang juga selaku ketua Komunitas Budaya merasa bangga dengan hadirnya dua narasumber hebat untuk membagi ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana budaya lokal dapat dilestarikan dan dikembangkan serta mampuh direvitalisasi dengan baik. “Saya merasa senang dengan materi yang diberikan oleh kedua narasumber sangat membantu kami untuk lebih memahami, menggali serta pengembangan budaya Taliabu kedepannya,”ucap serly.
Sementara ketua panitia karantina budaya Unang, dalam sambutannya menyampaikan “Kegiatan ini dilaksanakan tanpa ada bantuan dana seperserpun dari pemerintah kabupaten Pulau Taliabu, padahal ini seharusnya bagian dari tugas Pemerinta daerah melalui dinas pendidikan untuk merevilitaisasi dan menghadirkan mata pelajaran wajib pengetahuan budaya lokal seperti bahasa lokal, dalam hal ini bahasa Taliabu sukubangsa Kadai, Mange, dan Siswoyo di sekolah-sekolah SD dan SMP, bahkan SMA”.
Pulau Taliabu sejak lama sudah menjadi primadona mulai dari bangsa Belanda, Portugis dan kesultanan Ternate. Taliabu dalam perangkat kesultanan Ternate memberikan empat sangaji dan empat kimelaha yakni Sangaji Likitobi, Sangaji woyo, Sangaji Samad, Sangaji Tonghaya. Sedangkan Kimelaha yakni Kimelaha Made, Kimelaha Kabihu, Kimelaha Lede, dan Kimelaha Singa. Jadi Taliabu sudah menjadi karesidenan Ternate sejak 1866 sebelum Indonesia ini ada. Hal tersebut disampaikan narasumber peneliti Budaya dari Universitas Khairun Sunaidin Ode Mulae saat memberikan materi karantina budaya.
“Semoga kedepannya pemerintah kabupaten Pulau Taliabu dapat membangun daerah talibau dengan berbasis budaya,”harap Sunaidin. (rn_)
