WMC|| Gresik – Dalam upaya mempererat hubungan dengan masyarakat serta memberikan motivasi kepada para pengrajin, Babinsa Koramil 0817/08 Cerme, Sersan Dua Fauzi, melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dan Anjangsana bersama para pengrajin kain tenun di Sentra Pengrajin Tenun WGN (Wedani Giri Nata), Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Kamis, (06/02/2025)
Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk semangat para pekerja dan memberikan dorongan agar usaha tenun di Desa Wedani semakin berkembang. Sentra pengrajin tenun WGN sendiri memproduksi berbagai jenis kain tenun dengan motif khas, di antaranya kain batik dan kain sarung, yang dibuat dari bahan sutra dan mesres. Adapun harga kain mesres berkisar antara Rp 380.000 hingga Rp 1.000.000, sementara kain sutra dijual dengan harga Rp 500.000 hingga Rp 1.900.000.
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Rohmatin, salah satu pengrajin tenun di Sentra Pengrajin Tenun WGN, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Babinsa. “Kami selaku warga masyarakat Desa Wedani sekaligus pengrajin tenun merasa senang dan terhormat atas silaturahmi Bapak Babinsa ke tempat kami. Kehadirannya memberikan semangat bagi kami dalam mengembangkan usaha tenun di desa ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ibu Rohmatin menjelaskan bahwa proses pembuatan kain tenun membutuhkan keterampilan tinggi, ketelitian, serta kesabaran. Kesalahan sekecil apa pun dapat memengaruhi kualitas dan harga kain, sehingga para pengrajin harus bekerja dengan penuh kehati-hatian.
Sementara itu, Bapak Ahmad Leo, selaku Ketua Galeri Sentra Pengrajin dan Pemasaran Kain Tenun WGN, juga mengapresiasi kunjungan Babinsa. “Kehadiran Babinsa memberikan motivasi kepada para pekerja agar tetap semangat dalam bekerja. Dengan adanya dorongan ini, kami berharap dapat terus meningkatkan daya produksi dan melestarikan warisan budaya nenek moyang,” ujarnya.
Sersan Dua Fauzi dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa kehadiran pengrajin tenun di Desa Wedani sangat penting, tidak hanya dalam melestarikan budaya tetapi juga dalam membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. “Saya berharap industri tenun di Desa Wedani dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa Desa Wedani memiliki potensi besar sebagai Desa Devisa, yang berorientasi pada pengembangan usaha ekspor. Dengan peningkatan kapasitas pelaku usaha, diharapkan akses pasar semakin luas dan desain kain tenun semakin berkembang sesuai dengan tren global. (Pen0817)
(gat)