WMC|| Bogor, 21 Februari 2025— Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Achmad Yaudin Sogir, mengunjungi Sekolah Sampah di Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Sabtu (21/2/2025). Dalam kunjungannya, KH Achmad Yaudin memberikan apresiasi tinggi terhadap keberadaan sekolah sampah yang merupakan satu-satunya di Kabupaten Bogor. Ia menilai inisiatif ini sebagai langkah cerdas dan wujud kepedulian terhadap lingkungan.
“Saya sangat mengapresiasi adanya Sekolah Sampah ini. Ini adalah inisiatif cerdas dan bentuk nyata kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Upaya seperti ini perlu didukung dan dikembangkan karena memberikan manfaat besar, baik dari sisi edukasi maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujar KH Achmad Yaudin Sogir.
Acara ini dihadiri berbagai kalangan, mulai dari ustaz, remaja, pelajar, karyawan pabrik, buruh, hingga para guru. Mereka menunjukkan antusiasme besar dalam mendukung program pengelolaan sampah yang ramah lingkungan ini.
Ali, salah satu penggiat lingkungan dan mantan Ketua Ansor yang kini fokus menangani sampah di Citeureup, juga turut hadir. Ia menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang bernilai ibadah. Ali bahkan pernah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Bogor atas dedikasinya di bidang lingkungan.
“Sampah bukan sekadar limbah tak berguna, tapi jika dikelola dengan baik, bisa menjadi ladang ibadah dan berkah bagi masyarakat. Saya percaya bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab sosial dan spiritual kita,” ungkap Ali.
Sementara itu, Tatang, sesepuh Citeureup sekaligus Ketua Himpunan Petani Citeureup (HITACI), mengungkapkan rasa bangganya atas kehadiran anggota dewan yang mau turun langsung melihat kondisi masyarakat.
“Selama ini, belum ada wakil rakyat yang turun langsung seperti Pak KH Achmad Yaudin Sogir. Beliau berbaur dengan komunitas pengelola sampah dan mau mendengar aspirasi kami. Bahkan, beliau berkomitmen untuk mengakomodir kebutuhan alat pengolahan sampah, seperti gerobak dan fasilitas lainnya. Ini sangat berarti bagi kami, karena sampah yang kami kelola bisa diolah menjadi pupuk dan memiliki nilai ekonomi untuk menopang kehidupan keluarga kami,” jelas Tatang.
Para peserta kegiatan ini pun optimis bahwa dengan perhatian dari KH Achmad Yaudin Sogir—yang memiliki latar belakang santri dan pemahaman mendalam tentang pemberdayaan masyarakat—akan ada solusi konkret dalam penanganan sampah di wilayah tersebut.
Ali juga menambahkan keyakinannya bahwa kehadiran politisi seperti KH Achmad Yaudin Sogir membawa harapan baru bagi penggiat lingkungan di Citeureup.
“Saya yakin, dengan dukungan dari Pak KH Achmad Yaudin Sogir, cita-cita kami untuk mengubah sampah menjadi sumber manfaat nyata akan lebih mudah terwujud. Kami juga berharap Bupati terpilih, Pak Rudy Susmanto, dapat memberikan respon positif terkait upaya pengelolaan sampah di sini,” pungkas Ali.
Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara masyarakat dan wakil rakyat dapat menciptakan solusi inovatif dalam pengelolaan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(red/,gat)