Nganjuk,Warta Merdeka.com – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Nganjuk menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Tantangan Kerukunan Umat Beragama di Era Post Truth” yang diikuti Forkopimda Nganjuk, Kesbangpolimas, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, Rabu (19/11/2025).
Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor dalam menjaga toleransi, sekaligus merespons dinamika penyebaran informasi di era digital yang kerap menimbulkan disinformasi dan potensi konflik sosial.
Kapolres Nganjuk, AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M., dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa era post truth menjadi tantangan besar bagi aparat keamanan dan seluruh elemen masyarakat.
“Di tengah derasnya arus informasi, hoaks dan provokasi sangat mudah memicu gesekan. Karena itu, Polres Nganjuk terus memperkuat deteksi dini, patroli siber, serta kolaborasi dengan tokoh agama dan masyarakat untuk menjaga kondusifitas wilayah,” ujar Kapolres.

Menurut Kapolres, menjaga harmoni bukan hanya tugas pemerintah dan aparat, tetapi memerlukan partisipasi aktif seluruh pihak.
“Kami mengajak masyarakat untuk menjadi penyaring informasi yang baik. Kerukunan adalah pondasi utama dalam menciptakan keamanan dan ketertiban,” tambahnya.
Ketua FKUB Kabupaten Nganjuk, H. Sholihin Nasrudin, M.Ag., dalam sambutannya menegaskan bahwa tantangan era post truth harus dihadapi dengan kedewasaan dalam menyikapi informasi.

“FGD ini menjadi ruang dialog penting. Tantangan kita bukan hanya perbedaan keyakinan, tetapi bagaimana mencegah informasi yang menyesatkan agar tidak merusak kerukunan yang sudah terbangun dengan baik di Nganjuk,” ujar Ketua FKUB.
Melalui kegiatan ini, seluruh peserta diharapkan semakin memahami pentingnya kehati-hatian dalam menerima informasi serta memperkuat komitmen menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Nganjuk.(gat)








