banner 728x90

Masyarakat RT.023 RW.01 Sunter Agung Sambut 1 Muharam 1447 H Makna Pawai Obor di Tahun Baru Islam: Simbol Harapan dan Syiar

Img 20250626 194238 137
banner 120x600

Jakarta wartamerdeka.com ,”Menjelang 1 Muharam 1447 Hijriah yang jatuh pada Jumat, (27/6/2025), masyarakat di berbagai daerah di Jabodetabek biasanya akan menyelenggarakan tradisi pawai obor.

Seperti yang di selenggarakan oleh Masyarakat RT. 023 RW.01 Sunter Agung Jakarta Urara melaksanakan pawai obor sangat meriah. Tradisi yang digelar pada malam pergantian tahun Hijriah ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga sarat makna spiritual dan sosial.

Tradisi Pawai obor bukan hanya bentuk ekspresi kebudayaan, melainkan bagian dari syiar Islam yang telah hidup dan lestari di kalangan umat Muslim tak hanya di Jabodetabek saja namun hampir di seluruh Indonesia.

Dalam pelaksanaannya, ratusan hingga ribuan warga Sunter mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, turut serta mengarak obor menyala Soun yang menggema sembari melantunkan sholawat dan puji-pujian kepada Allah SWT.

Lantas, apa sebenarnya makna dari tradisi pawai obor yang dilakukan setiap Tahun Baru Islam?

Simbol Cahaya dan Harapan Dilansir dari situs NU Online, cahaya obor melambangkan ilmu, petunjuk, dan harapan, yang merupakan simbol pencerahan di tengah kegelapan. Ini menjadi perlambang semangat umat Islam untuk menyambut tahun baru dengan tekad memperbaiki diri dan memperkuat iman.

Obor dalam konteks ini adalah penanda harapan, bahwa di tengah kesulitan, umat Islam tetap membawa cahaya untuk masa depan yang lebih baik.

Obor menjadi metafora dari hijrah spiritual, yakni berpindah dari kegelapan menuju cahaya, dari keburukan menuju kebajikan.

Salah Satu Bentuk Syiar Pawai obor adalah cara masyarakat menyambut datangnya tahun baru Hijriah secara meriah namun religius, agar tidak kalah semarak dibanding perayaan tahun baru Masehi.

Dengan lantunan sholawat dan gema takbir, pawai ini menjadi wujud rasa syukur atas pergantian tahun, serta upaya menghidupkan semangat spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat silaturahmi dan kebersamaan antar warga di lingkungan masing-masing.

Di berbagai wilayah Jabodetabek, pawai obor sudah menjadi agenda rutin tahunan, mulai dari lingkungan kampung, pesantren, hingga sekolah-sekolah.

Selain merayakan momen penting dalam sejarah Islam, yakni hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, pawai ini juga menumbuhkan semangat ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama Muslim.

Kemeriahan pawai obor menjadi momentum yang membangkitkan semangat keislaman di tengah modernitas kota besar. Obor, lanjutan pujian, dan semangat kebersamaan yang tercipta, menjadi penanda bahwa Tahun Baru Islam bukan sekadar angka dalam kalender, melainkan momen untuk memperbarui niat, mempererat persaudaraan, dan menyebarkan nilai-nilai Islam secara damai dan membahagiakan.

Pada sebelumnya ,Arab Saudi menetapkan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H Jatuh pada 26 Juni 2025

Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan 1 Muharram 1447 H. Tahun Baru Islam jatuh pada hari ini, Kamis, 26 Juni 2025.

Pengumuman itu disampaikan Mahkamah Agung Arab Saudi. Zulhijah 1446 H berakhir pada Rabu, 25 Juni 2025 dan keesokan harinya sudah masuk bulan Muharram 1447 H.

Mahkamah Agung (MA) hari ini mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa Kamis, 26 Juni 2025, akan menandai hari pertama Muharram 1447 H,” lapor SPA, pada Rabu (25/6/2025).

Ditetapan 1 Muharram 1447 H di Arab Saudi berbeda dengan di Indonesia. Berdasarkan data Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, 1 Muharram 1447 H di Indonesia jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025.

1 Muharram tahun 1447 H jatuh pada hari Jumat , kami menyampaikan selamat menyambut tahun baru bagi seluruh umat Islam, mari kita jadikan hijrah sebagai motivasi kita dalam menjalankan aktivitas ke arah lebih baik,” ujar Kepala Kanwil Kemenag Aceh Azhari pada Senin (23/6/2025), seperti dikutip dari situs Kemenag Aceh.

Senada, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengumumkan Tahun Baru Islam 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Keputusan ini bersandar pada posisi hilal yang masih di bawah ufuk pada 29 Zulhijah 1446 H yang bertepatan dengan Rabu, 25 Juni 2025.

Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Muharram 1447 H bertepatan dengan Jumat Kliwon 27 Juni 2025 M (mulai malam Jumat) atas dasar istikmal,” bunyi pengumuman dalam Surat Keputusan LF PBNU tentang Pengumuman Awal Muharram 1447 H, dilansir NU Online.

Sementara itu, PP Muhammadiyah menetapkan 1 Muharram 1447 H sama seperti Arab Saudi yang jatuh pada hari Kamis, 26 Juni 2025.

Ketetapan tersebut tertuang dalam Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang resmi digunakan Muhammadiyah mulai tahun ini.

Penulis: sawijan wmcEditor: sawijan wmc