WMC|| Malang , – Nama Srimulat tak asing bagi masyarakat Indonesia, khususnya dari era 1950-an sampai 1990-an. Srimulat adalah grup lawak Indonesia legendaris yang didirikan Teguh Slamet Rahardjo di Surakarta, Jawa Tengah.
Sebagai Upaya apresiasi dan penghargaan kepada sebuah kelompok komedi legendaris yang berasal dari kota Surakarta, yang pernah ikut mewarnai dunia komedi di tanah air Indonesia dan sekaligus sebagai peringatan hari hari ulang tahun almarhum Teguh Slamet Rahardjo selaku pendiri Srimulat
Kini Museum Srimulat yang berada di Jalan Mardian, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu resmi dibuka , dengan di hadiri PJ Bupati Jawa Timur (yang mewakili ), PJ Walikota Batu Malang (Yangvmewakili ) , Keluarga Srimulat hingga sejumlah insan komedi Indonesia , Keluarga besar Museum Gubug Wayang Group , Kapolsek Batu , Tamu undangan ,Kamis (8/8/24).
Peresmian dan Pembukaan Museum Srimulat turut dimeriahkan oleh pertunjukan komedi “Cak Percil CS X Srimulat Surabaya CS” yang sekaligus terdapat spesial jamuan kebudayaan yaitu Pertunjukan Tari Kecak dari Tim Tari Museum Gubug Wayang Group.
Pembukaan Museum Srimulat di Kota Batu telah membuka mata kita akan potensi besar dari pelestarian budaya populer. Lebih dari sekadar mengobati rasa rindu, museum ini telah berhasil menghidupkan kembali masa lalu. Dengan koleksi yang begitu lengkap, pengunjung seolah diajak kembali ke era keemasan Srimulat. Ini bukan hanya sekadar nostalgia, tetapi juga sebuah perjalanan sejarah budaya populer Indonesia.
Museum ini menjadi sarana edukasi yang efektif, terutama bagi generasi muda yang mungkin hanya mengenal Srimulat dari cerita orangtua atau tayangan ulang.
Museum Srimulat telah membuktikan budaya populer dapat menjadi daya tarik wisata yang kuat. Ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengembangkan destinasi wisata berbasis budaya.
Direktur Museum Gubug Wayang Zura Nurja Ana menjelaskan, terlaksananya pendirian Museum Srimulat ini dilandasi oleh semangat Museum Gubug Wayang Grup beserta Keluarga Srimulat menggelar “Pameran Wayang Golek Srimulat Abadi”. Pameran itu telah diselenggarakan di Kota Surabaya dan Solo sepanjang tahun 2022 hingga 2023 lalu.
“Pendirian Museum Srimulat ini menjadi wisata edukasi tentang Srimulat yang telah menjadi salah satu grup lawak legendaris. Di dalamnya ada foto-foto, kostum panggung sampai buku dan naskah yang pernah dimainkan Srimulat,” ujar Zura.
Tidak hanya itu, museum Srimulat juga menghadirkan sejumlah wayang golek yang menampilkan wajah personel Srimulat. Pendirian museum ini juga berdasarkan sepengetahuan dari personel Srimulat.
Untuk memberikan penghormatan setinggi-tingginya, keluarga besar Srimulat dihadirkan dalam suguhan pembukaan dan peresmian. Di antaranya Tarsan, keluarga dari Gepeng, hingga Komeng yang menjadi bagian dari sejarah komedi Indonesia. (red/gtt)