Breaking News
Sambut Libur Paskah Polres Blitar Gelar Patroli KRYD Polisi Patroli P2B Dukung Program Ketahanan Pangan Respon Cepat Laporan Warga Polisi Berhasil Ringkus Tersangka Curanmor di Pacitan Kejati Jatim Gelar Monev Penanganan Perkara Tipidsus dan Pemulihan Kerugian Negara WMC|| Surabaya – Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim), Saiful Bahri Siregar, S.H., M.H., didampingi jajaran Kepala Seksi (Kasi) di Bidang Pidsus Kejati Jatim menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terkait penanganan perkara tindak pidana khusus. Fokus utama dalam Monev kali ini adalah progres penanganan perkara Tipidsus yang sedang berjalan serta upaya tindak penyelesaian tunggakan uang pengganti lanjut. Dimana acara berlangsung di Aula Sasana Adhyaksa Kejati Jatim pada hari Rabu (16/04/2025) Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur efektivitas penanganan perkara Tipidsus, mengidentifikasi kendala yang dihadapi, serta mencari solusi untuk mempercepat proses penyelesaian perkara dan pemulihan kerugian negara. Aspidsus Kejati Jatim memimpin langsung memutar Monev, dengan dilanjutkan kelancaran laporan rinci dari masing-masing Kasi terkait perkembangan perkara yang ditangani. Dalam arahannya, Aspidsus Kejati Jatim menekankan pentingnya kerja keras, ketelitian, dan profesionalisme dalam menangani setiap perkara Tipidsus. Beliau juga menyoroti perlunya strategi yang efektif dalam menjamin penyelesaian tunggakan uang pengganti, mengingat hal tersebut merupakan bagian penting dalam upaya pemberantasan korupsi dan pemulihan aset negara. “Kita harus terus memacu kinerja dalam penanganan perkara tindak pidana khusus. Selain penuntasan perkara pokok, perhatian khusus juga harus diberikan pada upaya pengembalian kerugian negara melalui pembayaran uang pengganti,” tegas Aspidsus Kejati Jatim. Lebih lanjut, dalam Monev ini juga membahas mengenai kendala-kendala teknis maupun non-teknis yang dihadapi dalam proses penyidikan dan penyelesaian perkara Tipidsus. Sesi diskusi dan brainstorming dilakukan untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut, termasuk meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Hebatnya, melalui kegiatan Monev yang rutin dilaksanakan ini, Bidang Pidsus Kejati Jatim dapat terus meningkatkan kinerja dalam anggota tindak pidana khusus dan secara optimal melakukan pemulihan aset negara. Langkah-langkah konkret dan terukur akan terus diimplementasikan untuk memastikan setiap perkara Tipidsus diselesaikan secara tuntas dan berkeadilan. @red.gat Kapolda Riau Irjen Pol Dr. Herry Herjawan Diminta Turun Tangan Berantas Perjudian di Kabupaten Siak
banner 728x90

Dokter Tak Kunjung Datang, Keluarga Pasien Merasa Kecewa Terhadap Pelayanan RSUD Kayuagung

Img 20240520 Wa0032
banner 120x600

KAYUAGUNG|wartamerdeka.com – Video berdurasi 1 menit 57 detik tentang keluhan keluarga pasien operasi mata di RSUD Kayuagung yang diunggah akun Instagram @ogankomeringilir.info, Minggu, (19/05/2024 ) Sore

Dalam video tersebut, seorang perempuan yang mengaku bernama Kiki melakukan siaran langsung saat berada di  RSUD Kayuagung, Kabupaten OKI.

Di awal video, Kiki menyorot beberapa pasien operasi mata sambil menanyakan, apakah pasien itu merasa kecewa setelah lama menunggu tapi dokter yang dinantikan tidak datang.

“Kecewa tidak Buk, menunggu berapa jam ini?” tanya Kiki. Kemudian, pasien yang mengenakkan pakaian dan kerudung hijau itu menjawab,” Kecewalah”. Lalu, Kiki menanyakan hal serupa kepada pasien lainnya.

Tak lama dari itu, Kiki menyorot dirinya sendiri dan berkata,”ya gaes ya, ini Kiki lagi di rumah sakit. Rasanya sesak sekali dada terpaksa siaran langsung. Mau bagaimana jadinya setelah siaran langsung ini jadilah itu, kami dari pihak pasien,” ucapnya.

Terlihat juga, Kiki mengungkapkan dugaannya atas pelayan yang kurang baik tersebut, karena mungkin mereka memakai BPJS sehingga keadaan seperti itu terjadi.

“Seharian dari kemarin sudah menunggu, ayolah. Ini kemarin dijadwalkan pukul 08.00 WIB disuruh kesini, sekarang jam berapa belum juga dokternya datang. Ini ayah Kiki sendiri,” keluhnya sambil menyorot sang ayah yang sedang terbaring di teras beralaskan kasur di luar ruangan.

Bahkan, Kiki juga mengaku bekerja di salah satu Pemerintahan Kabupaten OKI seperti tidak dihargai oleh rumah sakit, apalagi masyarakat biasa.

“Kami menunggu di tempat depan-depan kamar seperti ini, sangatlah tidak pantas, rasanya sakit sekali. Ayolah pihak pemerintah yang benar saja,” ujarnya.

Kemudian Kiki juga menerangkan, salah satu dokter yang dijadwalkan untuk memeriksa pasien itu sudah dihubungi oleh perawat, tetapi tidak aktif.

Kami kesini membawa orang tua sakit, ayo cepat-cepat respon,” tuturnya.

Menyangkut keluhan yang disampaikan Kiki tersebut, Wartawan Media ini mencoba menghubungi langsung yang bersangkutan di nomornya 08237967xxxx, namun belum ada jawaban.

Hingga berita ini diterbitkan, belum tahu kapan pastinya video siaran langsung itu direkam dan bagaimana cerita lebih detail mengenai keluhan yang bersangkutan.

( Moh. Sangkut )