Warta Merdeka.Com|| Surabaya – Pemilihan Umum 2024 menyisakan banyak kisah menarik nan isnpiratif. Tak terkecuali melejitnya para pendatang baru yang mengisi panggung politik. Salah satunya adalah Dr. Lia Istifhama, S.Sos., S.H.I., S.Sos.I,, M.E.I., yang kini menjadi anggota DPD RI Terpilih dapil Jawa Timur.
Namanya memang tidak asing, namun posisinya sebagai peraih suara tertinggi senator perempuan non petahana se-nasional, tentu pantas mengejutkan banyak pihak. Betapa tidak? Sosok ning Lia lebih dikenal sebagai seorang aktivis, penulis, dan akademisi, ketimbang politisi.
Banyak panggung publik yang ia isi sebagai seorang Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim maupun Sekretaris MUI Jatim. Ia juga banyak mengisi pemberitaan dengan beragam tulisannya yang menunjukkan produktivitas tinggi. Selain itu, ia pun aktif sebagai narasumber berbagai forum, bahkan diantaranya forum internasional ‘The Impact of Covid 19 For The Global Education’ bersama para akademisi dari Singapura, Afghanistan, Pakistan, Malaysia, Mesir, Kuwait, Brunei dan sebuah webinar tentang Pendidikan bersama Forsiladi, KBRI Ethiopia–Djibouti dan Uni Afrika, Filipina, dan Republik Rakyat Tiongkok.
Melihat rekam jejaknya yang lekat dengan dunia sosial dan pendidikan, maka masyarakat yang mengenalnya pun patut berbangga ketika sosok ning Lia kini menjadi politisi perempuan mewakili Jatim di kursi senayan.
Capaian ning Lia pun diakui banyak pihak, tak terkecuali Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti yang menyebutnya Srikandi Senator Jatim. Ning Lia sendiri, dalam satu kesempatan, menyebut dirinya ‘nyantri’ tugas senator pada sosok LaNyalla.
“Saya memanggil Beliau (LaNyalla) ini Abah. Saya salut sama Abah. Semua Senator yang baru-baru dari berbagai daerah langsung dirangkul, diapresiasi dan diberi arahan tentang tugas, pokok dan fungsi DPD RI. Luar biasa sekali dan saya nyantri tugas senator pada beliau,” kata Lia, (27/3/2024).
Berbicara tugas senator itulah, ning Lia secara eksklusif pada Radar Gresik, (22/4/2024), menceritakan tugas besar yang ia jalankan, yaitu membuka rahasia keCANTIK-an Jatim. Apa itu?
“Insya Allah saya akan penuh semangat membuka rahasia keCANTIKan Jawa Timur. Bagi saya ini tugas besar dan mulia karena menjadi perwujudan kebanggaan terlahir sebagai Putra Daerah dan sangat berharap melalui amanah yang tidak mudah dalam kursi senator, Jatim akan semakin melesat dan menghadirkan potensi kemaslahatan yang sangat luas bagi masyarakat Jatim secara khusus, dan Indonesia secara luas,” terang Doktoral Ekonomi Islam UINSA tersebut.
Lebih detail, ia pun menjabarkan rahasia keCANTIKan Jatim yang akan ia ungkap sebagai seorang senator.
1. Propinsi yang identik dengan ketokohan Perempuan
“Jawa Timur memiliki Gubernur perempuan, yaitu Ibu Khofifah Indar Parawansa, yang mana saat ini beliau insya Allah akan maju lagi dalam periode kedua. Terpilihnya beliau pada Pilgub 2018 lalu, menunjukkan harapan besar dari masyarakat terhadap kepemimpinan perempuan. Ini merupakan potensi penting, karena gender perempuan telah mencapai tahap kesetaraan dalam kepempimpinan paling sentral di Jatim,” jelas ning Lia.
Ia pun menambahkan, sosok Khofifah menjadi bukti cantiknya propinsi ini, yaitu melalui hadirnya ketokohan perempuan di kursi gubernur.
“Kita harus akui, sosok Bu Khofifah menjadi identitas Jawa Timur dan sekaligus menjadikan Jatim identik dengan ketokohan perempuan. Dan memang selain beliau, Jatim dikenal dengan banyak ketokohan perempuan yang melegenda, diantaranya jaman kerajaan Majapahit. Sedangkan di masa kini, banyak sekali ruang publik maupun politik yang diisi tokoh-tokoh perempuan.”
“Ketokohan kaum perempuan di Jatim, menjadi teladan tersendiri agar generasi berikutnya selalu mengambil peran dan peluang sebagai pemimpin. Perempuan memang harus semangat mengambil peran kepemimpinan, dan tentunya dengan mengedepankan strategi kecerdasan, jangan sampai terjebak dan menjebak dalam aspek kecantikan fisik. Karena kalau bicara cantik sejati atau inner beauty, itulah kecerdasan. Semua perempuan memiliki kecerdasan kok, hanya saja banyak yang memilih menutupi kecerdasan iitu bak mutiara terpendam,” pungkasnya.
2. Kecantikan sumber daya alam
Ning Lia yang seringkali menggaungkan peran CANTIK, yaitu cerdas, inovatif, dan kreatif, menyampaikan secara gambling rahasia kecantikan Jatim dalam kekayaan sumber daya alam.
“Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki jumlah kabupaten atau kota terbanyak di Indonesia, yaitu secara administratif, sebanyak 38 kabupaten kota. Padahal Jatim bukan tergolong propinsi yang memiliki wilayah luas, maka ini menunjukkan pemekaran wilayah di Jatim.”
“Pemekaran wilayah di Jatim menunjukkan luasnya kesempatan kepala daerah memajukan wilayahnya masing-masing sesuai otoritas mereka. Sedangkan Jatim sendiri, memiliki letak geografis yang strategis, dimana ada batas dengan lautan, yaitu laut Jawa dan Samudera Hindia, dan batas daratan dengan Jawa Tengah.”
Ia pun menjelaskan kecantikan lain yang dimiliki Jatim, diantaranya propinsi ketiga secara nasional yang memiliki gunung berapi, setelah Nusa Tenggara Timur dan Jawa Barat.
“Rahasia kecantikan berikutnya yang dimiliki Jatim adalah memiliki 15 gunung berapi atau terbanyak ketiga se Indonesia. Dengan begitu, Jatim memiliki keunggulan dalam kesuburan, kesejukan, keindahan panorama, kekayaan bahan galian dan air tanah. Tentu, ini potensi kuat pengolahan hasil alam secara positif yang akan menjadi ladang keberkahan bagi masyarakat.”
3. Potensi ketangguhan pelaku UMKM
Dikenal sebagai aktivis yang memiliki binaan pelaku UMKM, ning Lia pun memiliki keyakinan bahwa Jatim memiliki potensi dalam hal SDM, diantara emak-emak pelaku UMKM yang tangguh.
“Saya seringkali berinteraksi dengan emak-emak pelaku UMKM, dan sangat terlihat potensi kuat, yaitu ketangguhan mereka. Resiliensi usaha atau ketahanan bisnis yang mereka miliki dalam menjaga eksistensi UMKM, tidak dapat dipungkiri. Dan ini seringkali saya sebut dengan prinsip AURA.”
Lantas, apa itu AURA? Ning Lia menjelaskan jika AURA adalah kepanjangan dari padanan kata Akses pemasaran kuat, Unik, Resiliensi, dan Adaptif.
“Kata AURA tersebut muncul karena pelaku UMKM kebanyakan perempuan. mereka cerdas, mampu menangkap akses pemasaran, unik dalam mengcreate produk, resiliensi atau mampu bertahan, dan adaptif terhadap preferensi konsumen. Saya kira prinsip AURA ini menjadi salah satu penguat atau katalisator Pemprov Jatim, dalam hal ini UMKM naik kelas, from local go to global,” jelasnya.
4. Karakter masyarakat yang memiliki modal sosial tinggi
Menarik, pencetus tagline ‘bangun peran tanpa jabatan’ tersebut juga menyebut rahasia kecantikan Jatim pada budaya modal sosial yang tinggi.
“Harus diakui, wong Jatim atau masyarakat Jatim, memiliki budaya modal sosial tinggi. Toleransinya patut diacungi jempol. Ini terbukti dalam banyak hal, salah satunya produk UMKM yang tumbuh subur. Itu karena dukungan masyarakat terhadap masyarakat lainnya yang memiliki usaha UMKM. Jadi ada sikap resiprositas atau timbal balik dalam kebaikan. Istilahnya bahu membahu membantu usaha teman sendiri.”
5. Melek Digital
Rahasia kecantikan berikutnya yang disampaikan oleh ning Lia adalah tingginya Indeks Literasi Digital Jatim.
“Jawa Timur seperti kita ketahui, masuk dalam 10 propinsi dengan indeks literasi digital tertinggi, yaitu 3,58. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Jatim sangat melek digital dan menjadi rahasia kecantikan tak terbantahkan, mengingat dunia saat ini sangat dipengaruhi penggunaan digital.”
“Dengan tingginya Indeks tersebut dan pemanfaatan yang baik serta optimal, maka akan sangat mungkin Jawa Timur semakin melesat dalam hal pemasaran produk UMKM maupun ruang berkarya bagi anak-anak muda, terutama generasi Z. Sektor pekerjaan yang sangat bersentuhan dengan digital, menjadi lahan basan buat genzy,” pungkas senator cantik itu.( gtt)