banner 728x90

TNI-Polri dan Tradisi Nelayan di Trenggalek

Img 20250517 Wa0134
banner 120x600

WMC||®Trenggalek – Semangat pelestarian budaya lokal kembali menggema dari pesisir selatan Kabupaten Trenggalek. Tradisi adat Longkangan, yang menjadi warisan turun-temurun masyarakat Desa Craken, Kecamatan Munjungan, kembali digelar secara meriah di Pantai Ngadipuro, Jumat sore (16/5/2025).

Acara tahunan yang sarat makna spiritual dan budaya ini menjadi daya tarik ribuan penonton, baik dari warga lokal maupun wisatawan. Dalam tradisi Longkangan, warga menggelar prosesi larung sesaji ke laut sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan rezeki yang diberikan Tuhan melalui hasil laut. Upacara ini menjadi simbol kuat keseimbangan antara manusia dan alam, mengingat mayoritas penduduk Craken bekerja sebagai nelayan.

Yang menarik, pelestarian tradisi ini mendapat dukungan penuh dari unsur TNI-Polri, khususnya Koramil 0806-12/Munjungan dan Polsek Munjungan, yang turut serta dalam pengamanan dan penyelenggaraan acara.

“Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian bersama terhadap budaya lokal yang telah ada sejak lama. Melalui upacara adat larung sesaji ini, kami bersama masyarakat ingin menunjukkan rasa syukur dan menjaga kearifan lokal,” ungkap Bati Komsos Koramil 0806-12/Munjungan, Serka Suwarno, saat ditemui di lokasi.

Kemeriahan semakin semarak dengan penampilan drumband dari SDN 2 Craken dan pertunjukan kesenian Jaranan dari grup Krido Budhoyo, yang sukses menyedot perhatian para pengunjung. Gerakan dinamis dan magis dari para penari Jaranan menciptakan suasana sakral sekaligus menghibur.

Pemerintah Desa Craken berharap, tradisi Longkangan dapat terus dilestarikan dengan kolaborasi lintas sektor. Mereka juga mengapresiasi keterlibatan aktif TNI-Polri dalam mendukung kegiatan budaya masyarakat.

“Dengan adanya kolaborasi semua pihak, termasuk peran aktif TNI-Polri, budaya lokal seperti Longkangan bisa terus lestari dan dikenal lebih luas lagi,” tambah Serka Suwarno.

Tradisi Longkangan kini tak hanya menjadi ritual adat masyarakat pesisir, namun juga berkembang menjadi destinasi wisata budaya yang memperkuat identitas dan karakter lokal Trenggalek.(gat)