banner 728x90

Terkait WC Disulap Jadi Ruang Belajar, Pj Bupati Kampar Minta ini Diselesaikan Sesegera Mungkin.

9385f4befd8ca5e47a3f3786d00775ebcc5dbe8032f3d9e6cc5fabfe02ad4af8.0
banner 120x600

ANGKINANG KOTA, Wartamedeka.com – Menindak lanjut kondisi salah satu Sekolah yang memprihatinkan, tepatnya di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar yang disampaikan salah satu Fraksi pada Paripurna DPRD beberapa waktu yang lalu.

Pj Bupati Kampar Hambali,SE,MH minta Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kampar Adil,SH,M.Si agar segera menidak lanjut hal ini.

Dalam bulan ini kondisi ini harus sudah di selesaikan diharapkan Disdikpora Kampar Tanggap Terhadap kondisi ini maupun Dunia Pendidikan secara umum.

Demikian ditegaskan Pj Bupati Kampar Hambali diruang kerjaanya bersama Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar Arizon,SE, Kamis (13/6/2024).

Lebih lanjut, Hambali menyebut bahwa ternyata karena keterbatasan kepasitas ruang belajar, ada sebanyak 18 siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 02 Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu, saat ini terpaksa harus belajar di ruang bekas WC atau toilet yang telah dikondisikan menjadi ruang belajar.

Dengan demikian, Hambali minta kepada Dinas terkait agar sesegera mungkin melakukan tindakan cepat guna perbaikan sekolah tersebut khusunya ruang belajar tersebut.

“Kalau bisa, lakukan renovasi atau pembangunan gedung baru, dan dimasukkan dalam perencanaan Aggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) tahun 2024 ini.”tegas Hambali

Sementara itu saat dikomifirmasi, Plt Kepala SDN 02, Apriwardi membenarkan hal tersebut. Diketahui sebanyak 18 siswa itu belajar di ruang bekas toilet sejak 5 tahun lalu. Namun, sebelum jadi ruangan belajar, toilet itu sempat dijadikan gudang sekolah.

Hal tersebut dibenarkan oleh Apriwardi bahwa bahwa ruang bekas Toilet dirubah menjadi ruang kelas, dengan memiliki ruang kelas yang atapnya sudah rapuh dan terbatas, ruang maka ruang toliet kemudian dirombak untuk belajar dengan ukuran hanya 4 x 6 meter.

Sekilas, ruang belajar itu terlihat baik. Namun atap hingga plafon sudah rapuh dan beberapa kali jatuh. Kalau di dalam bagus karena wali kelas bisa divariasi pakai bunga-bunga.

Selanjutnya, Apriwardi menyebut dari kepala sekolah terdahulu telah sering dilakukan Pengajuan proposal perbaikan kepada Dinas Pendidikan sejak 2022 dan 2023, Namun hingga saat ini tidak ada titik kabar baik.”tuturnya”.**AN

 

Editor: AN