JAKARTA – Anggota DPR RI yang juga Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) kader Golkar. Kok bisa?
Menurut Ridwan, Jokowi pada masa Orde Baru (Orba)merupakan bagian dari asosiasi pengusaha Indonesia, yang sudah otomatis bagian dari Golkar. Alasan Jokowi pernah jadi bagian dari Asosiasi sehingga Ridwan sebut ia sejatinya kader Golkar.
Pernyataan Ridwan ini sekaligus menanggapi desas-desus adanya kabar Jokowi ingin masuk ke Golkar sebagai kendaraan politik barunya, setelah hubungannya dengan PDI-P kian memburuk pasca Pemilu 2024.
“Pak Jokowi saya kira tidak perlu dikasih jalan untuk masuk ke Golkar. Beliau itu memang aslinya kader Golkar. Jadi dulu zaman Orde Baru orang yang masuk asosiasi pengusaha, KADIN dan juga Himpunan Pengusaha Muda Indonesia itu pasti bagian dari Golkar, seperti halnya PNS waktu itu pasti Golkar,” ujar Ridwan seperti keterangan tertulisnya, Selasa (13/3/2024).
Namun, setelah Reformasi maka muncullah aturan-aturan yang tidak membolehkan para PNS, TNI dan juga para asosiasi pengusaha bagian dari kader Golkar. Meski begitu, Ridwan menyatakan, bahwa rekam jejak itu tidak bisa dihapus, bahwa dalam sejarahnya Jokowi bagian dari kader Golkar.
“Rekam jejaknya sudah jelas, Pak Jokowi itu dulunya pengusaha, ketua asosiasi di Solo, maka sudah otomatis dia itu Golkar. Jadi sah-sah saja, saya saja masuk Golkar berangkatnya dari pengurus HIPMI yang juga waktu Orde Baru bagian dari Golkar,” terang Ridwan.
Untuk itu Ridwan menganggap kabar Jokowi jadi kader Golkar sangatlah tidak tepat. Karena Jokowi sejatinya sudah menjadi kader Golkar sejak dulu. Dengan begitu, ketika Jokowi kembali berada di Golkar, ia sangat layak menduduki jabatan strategis, bahkan sebagai ketua umum.
“Jadi bukan hanya ketua dewan pembina, ketua umum pun beliau sangat bisa. Kalau para pemegang suara ini menghendaki bisa memenuhi syarat. Dulu Pak Jusuf Kalla waktu nyalon jadi ketua umum Golkar itu tidak pernah masuk pengurus Golkar. Dia berangkatnya dari seorang pengusaha sebagai Ketua HIPMI dan KADIN di Sulawesi Selatan di mana pada zaman Orde Baru bagian dari kader Golkar, baru setelah itu Pak JK masuk Sekber,” terangnya.
Dengan begitu politisi senior Partai Golkar ini menyatakan, Jokowi sangat berpeluang menjadi ketua umum Golkar. Ridwan meyakini jika rencana itu terjadi, para pemilik suara pastinya akan memberikan dukungan kepada Jokowi untuk mempimpin Partai Beringin.
“Tinggal Pak Jokowi berkenan atau tidak, kalau bicara peluang, sangat berpeluang. Pak Jokowi itu tokoh besar. Partai Golkar dari dulu punya hubungan baik dengan Pak Jokowi. Kalau beliau mau pulang kampung ke Golkar, kita sambut dengan riang gembira,” tandasnya.
(sumber)