banner 728x90

22 TEWAS BARU 3 TERIDENTIFIKASI UPDATE TERKINI KRONOLOGI DAN KENDALA LAPANGAN PENYEBAB KEBAKARAN TERRA DRONE TOWER

Img 20251210 133858
banner 120x600

Rabu(10/12/2025)- Insiden nahas ini menyebabkan 22 orang meninggal dunia, yang terdiri dari tujuh laki-laki dan 15 perempuan pada dikarenakaan si jago merah yang melahap Gedung Terea Drone Selasa siang (9/12/2025) di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat. Seluruh jenazah yang ditemukan langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk Proses
entifikasi.

Selain untuk menyelidiki penyebab kebakabar gedung bertingkat tersebut Polres Metro Jakpus juga melakukan olah TKP sebagai bagian dari penyelidikan yang terindikasi terbakarnya baterai drone, namun hal ini tetap masih dalam penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut.

“Kalau dari keterangan tadi, memang sementara baru karena baterai ya, baterai dari drone yang terbakar. Namun sebabnya terbakar, saat ini tim labfor masih bekerja,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan

Screenshot 2025 12 10 13 42 38 060 Com.miui.gallery Edit

Pihaknya juga bakal mendalami apakah indikasi kelalaian di balik insiden kebakaran yang menewaskan 22 orang tersebut, serta juga pihaknya juga akan memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan terkait insiden kebakaran tersebut. Termasuk, memeriksa pemilik bangunan.

“Juga melakukan pemeriksaan kepada semua saksi-saksi, termasuk nanti pemilik usaha maupun pemilik gedung. Sehingga kami mohon waktunya untuk kami bisa segera menyampaikan perkembangan kepada teman-teman media sekalian,” ujarnya.

Insiden baterai drone yang terbakar dan dipicu sebagai pemicu kebakaran itu terjadi di lantai 1 gedung. Saat itu, api sempat berusaha dipadamkan alat pemadam api ringan (APAR), namun gagal. Alhasil, asap akibat kebakaran itu terus merambat ke lantai lain di gedung tersebut. Diduga hal ini yang menyebabkan banyak korban meninggal dunia karena lemas.

“Jadi berdasarkan keterangan para saksi-saksi, memang sumber awal itu adalah di lantai satu. Kemudian api tidak bisa dipadamkan meskipun sudah dicoba menggunakan beberapa APAR,” kata ucap Susatyo.

Sebagai korban selamat dalam peristiwa kebakaran itu berhasil dievakuasi melalui rooftop bangunan dan dugaan Susantyo korban yang meninggal dunia dalam insiden ini sudah lemas sehingga tidak memiliki tenaga untuk bisa naik ke rooftop.

“Rata-rata tadi yang selamat adalah yang menggunakan evakuasi dari lantai rooftop. Mereka naik ke atas kemudian baru nyeberang ke gedung sebelahnya. Nah itu yang bisa diselamatkan,” ucap dia

Saksi mata mengaku mendengar ledakan keras sesaat sebelum terjadi kebakaran dan ak lama setelah terdengar ledakan api pun kian menjalar, Awalnya api mulanya kecil namun menjalar ke barang di sekitarnya yang menyebabkan semakin membesar.

” Mendengar ledakan kencang, kebakar sama kardus-kardus kan. Nah jadi apinya, asapnya juga banyak ” Pengakuan Ryan sebagai saksi mata di lokasi kejadian.

Akses keluar-masuk hanya satu pintu
Tim Puslabfor Bareskrim Polri mengungkap hasil temuan dari olah TKP insiden kebakaran. Dari temuan awal, diketahui hanya ada satu pintu sebagai akses keluar-masuk.

“Jika teman-teman melihat memang tadi sejak siang atau sore hari untuk akses hanya satu ya,” kata Kabid Fiskomfor Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Romylus Tamtelahitu kepada wartawan.

Romylus menyampaikan pihaknya juga akan menyelidiki lebih lanjut soal akses tangga gedung yang diduga memiliki ukuran kecil. Hal ini diketahui sempat menyulitkan proses evakuasi para korban yang terjebak.

“Memang itu (dugaan tangga sempit) menjadi salah satu instrumen yang nanti akan kita uji dan kita lakukan pemeriksaan secara forensik,” ucap dia.

Di sisi lain, RS Polri Kramat Jati telah berhasil mengidentifikasi tiga jenazah dari 22 korban jiwa dalam kebakaran tersebut, Karumkit RS Polri Brigjen Prima Heru mengatakan menerangkan tiga jenazah korban ini teridentifikasi berdasarkan sidik jari, rekam medis, rekam gigi hingga properti milik korban.

“Pada malam ini telah dilaksanakan sidang rekonsiliasi untuk menentukan identitas korban dan memutuskan tiga jenazah yang telah berhasil diidentifikasi,” kata dia kepada wartawan, Selasa malam.

Ketiga jenazah itu yakni Rufaidha Lathiifunnisa (perempuan, 22 tahun), Novia Nurwana (perempuan, 28 tahun) dan Yoga Valdier Yaseer (laki-laki, 28 tahun).

Prima menyebut pihaknya tidak melakukan autopsi dan hanya melakukan pemeriksaan luar. Dari pemeriksaan ini, diduga korban meninggal karena gas karbondioksida dari api yang membakar lantai 1 bangunan tersebut.

Abrian Tamtama