WMC|| Surabaya – Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Jawa Timur I Ketut Maha Agung, S.H., M.H., membuka secara resmi Rapat koordinasi (Rakor) antara Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Direktorat 2 Jamintel Kejaksaan Agung Republik Indonesia Dan Direktur Urusan Dan Pendidikan Agama Buddha Kemenag RI dengan pengurus aliran kepercayaan Buddo Djawi Wisnu Indonesia. Senin (25/2) di Aula Sasana Adhyaksa Kejati Jatim
Dalam sambutannya, Asintel Kejati Jatim menekankan pentingnya dialog dan kerjasama antara pemerintah dan berbagai aliran kepercayaan untuk menjaga stabilitas dan ketertiban masyarakat.
Beliau menyampaikan komitmen Kejaksaan Agung dalam melindungi hak-hak beragama dan berkeyakinan, serta mendorong pemahaman yang lebih baik tentang keberagaman yang ada di Indonesia.
Direktorat 2 Jamintel Kejagung Yulius Sigit Kristanto, S.H., M.H., dalam paparannya menyampaikan sejumlah poin penting terkait pengawasan dan pembinaan aliran kepercayaan di Indonesia.
Dalam paparan tersebut, dijelaskan bahwa penyelenggaraan rapat koordinasi ini bertujuan untuk mendengarkan aspirasi dari pengurus aliran kepercayaan Buddo Djawi Wisnu Indonesia serta menjalin sinergi yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat.
Rapat koordinasi ini diisi dengan berbagai paparan dan diskusi terkait dengan situasi dan kondisi terkini aliran kepercayaan dan aliran keagamaan di Jawa Timur, serta langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk memperkuat pengawasan.
“Tim Pakem akan menjadi media untuk saling membagi informasi dan memperkuat konsolidasi dengan berbagai elemen guna mengantisipasi dan mencegah penganut aliran yang tidak diakui dan justru meresahkan masyarakat,” ungkap Direktorat 2 Jamintel Kejagung.
Rapat koordinasi ini diakhiri dengan kesepakatan untuk menjalin kerjasama yang lebih erat dalam bentuk program-program sosial dan edukasi yang dapat melibatkan masyarakat luas.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan hubungan antara pemerintah dan pengurus aliran kepercayaan dapat semakin harmonis, serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi setiap pemeluk kepercayaan di Indonesia. @red/gat