PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, Yang ”Rasa” Sekdaprov Gak Bahaya Ta ?
WartaMerdeka.com ||Surabaya,-Mahkamah Konstitusi lagi bahas “Bansos” yang berpengaruh pada elektoral proses, MAKI Jatim siap bahas “Baznas Jatim” yang berpotensi sering digunakan Adhy Karyono dan Ketua Baznas untuk “tawaduk” dalam konsep dukungan total.
Judul diatas menjadi narasi utama kali ini yang akan MAKI Jatim angkat dan akan sering menjadi perhatian terutama secara kelembagaan.
Wajar apabila narasi tersebut menjadi headline karena dalam beberapa kesempatan kegiatan formal, terutama yang berkaitan dengan kegiatan resmi Baznas Jatim, terlihat sekali bagaimana “over tawaduk” Adhy Karyono dan Ketua Baznas Jatim kepada sang Mantan Gubernur Jatim 2019 – 2024.
Menjelang kontestasi politik menjelang Pemilihan Gubernur, Walikota, Bupati serentak di Jawa Timur, kadang PJ Gubernur Jatim berani menyampaikan konteks dukungan untuk Gubernur Jawa Timur, Ibunda Khofifah kepada Audiens yang menghadiri kegiatan.
Dan apabila Ibunda Khofifah datang menghadiri acara, terlihat bagainana Adhy Karyono langsung melakukan aksi mundur selangkah untuk memberikan Ibunda Khofifah ” panggung ” dilengkapi bahasa tubuh Adhy Karyono yang sangat over tawaduk.
Mungkin di Jawa Timur saja, sekelas Ibunda Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU, dan notabene harusnya pasca purna menjadi Gubernur Jawa Timur, menjadi warga biasa, tetapi mendapatkan penghormatan dan perlakuan melebihi Gubernur Jawa Timur bagi seorang Adhy Karyono.
Tim Litbang MAKI sudah mempunyai data, baik hasil video recording/rekaman, video sambutan, foto kejadian, yang menunjukkan bagaimana over tawaduknya Adhy Karyono, PJ Gubernur Jawa Timur ketika berkegiatan dengan Ibunda Khofifah.
Sampai dengan Bulan April 2024, yang notabene menjadi 60 hari masa kepemimpinan PJ Gubernur Jatim, Adhy Karyono, serapan anggaran APBD 1 menjadi serapan terendah yang pernah terjadi.
PJ Gubernur Jawa Timur terlihat menyibukkan diri untuk keliling membagi Zakat bersama Baznas Jatim dengan Ibunda Khofifah, di tengah masa persidangan Mahkamah Konstitusi yang sedang membahas bagaimana pengaruh Bansos menjadi magnet utama dalam Pilpres yang baru saja berlalu.
Di tengah juga bagaimana Baznas Jatim belum memberikan jawaban ketika Heru MAKI menanyakan bagaimana Laporan Keuangan Baznas Jatim yang diduga sengaja tidak ditampilkan secara online pada laman Baznas Jatim.
”Saya melihat lama-lama kok Jawa Timur ini hanya dimiliki dan dikuasai segelintir orang saja ya,” ungkap Heru MAKI.
MAKI Jatim berencana akan mengirimkan surat laporan berbasis kinerja dari PJ Gubrrnur Jawa Timur ke Mendagri disertai dengan semua data lengkap dan MAKI Jatim akan mendesak Mendagri untuk mengevaluasi Adhy Karyono sebagai PJ Gubernur Jatim dan ada langkah extra ordinary yang akan dilakukan Mendagri.
MAKI Jatim juga sudah menyampaikan kesiapannya apabila dipanggil dalam persidangan terkait pelaporan yang sudah dilakukan MAKI Jatim berkenaan dengan informasi Laporan Keuangan Baznas Jatim yang tidak bisa diakses.
”Jawa Timur ini tidak akan bisa dibangun dalam ruang narasi yang sifatnya kebohongan publik, contoh Misi Dagang Disperindag Jatim, Dishub Jatim, Dinas PUPR Jatim dam beberapa OPD lainnya, kami akan ungkap narasi dugaan oneprestasi yang ada dan potensi dugaan yang mengarah ke Kebohongan dan Korupsi nantinya,” ungkap Heru MAKI.
Yang pasti MAKI Jatim akan menjelma menjadi Lembaga Anti Korupsi yang akan nyatroni OPD OPD yang terindikasi membangun narasi kebohongan dan terindikasi korupsi,dan akan menjadi program utama selama tahun 2024.
”MAKI Jatim akan datang dengan membawa data dan mengungkap data baik data dengan berbasis narasi Bohong dan berbasis narasi KORUPSI, dan saya akan terima kasih apabila PJ Gubernur Jatim rasa Sekdaprov ini ” berani” melakukan adu argumen atas semua temuan MAKI Jatim, itu yang kami tunggu sehingga masyarakat Jawa Timur bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang SUKA BERBOHONG,” pungkas Heru MAKI. (gtt)