WMC|| BANYUWANGI – Polresta Banyuwangi Polda Jatim memberikan perhatian khusus terhadap keluarga korban peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu malam (2/7).
Kisah pilu datang dari keluarga Elok Rumantini (33), salah satu korban meninggal dalam tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya tersebut.
Elok yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga kantin, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Ia meninggalkan Dua anak yang kini berstatus yatim piatu.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra yang mendatangi rumah korban memberikan beasiswa pendidikan hingga jenjang SMA kepada anak pertama.
Sementara anak bungsunya yang masih berusia 4 tahun mendapatkan tawaran untuk bersekolah di PAUD Bhayangkara.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
“Kami turut berbela sungkawa berduka cita sedalam dalamnya atas meninggalnya Ibu Elok tentu kita semua prihatin dan kami juga turut menawarkan pendidikan bagi putri almarhumah,” ujar Kombes Pol Rama, Sabtu (5/7).
Selain itu,Kombes Pol Rama juga mendatangi rumah dari korban Eko Satriyo yang meninggal dalam pelukan putranya.
Ia meminta kepada seluruh keluarga korban untuk tabah dan turut mendoakan proses pencarian korban-korban lain yang masih belum diketemukan.
“Mohon doanya semoga pekerjaan kami semua tim SAR gabungan dilancarkan untuk bisa menemukan seluruh korban KMP Tunu Pratama Jaya yang masih hilang,” ujar Kombes Rama.
Sementara ketua Bhayangkari Cabang Banyuwangi Ny. Nova Rama Sampatam Putra menyebut, anjangsana tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan kepedulian sosial Polresta Banyuwangi Polda Jatim yang terus hadir di tengah masyarakat dalam situasi darurat.
“Kami hadir untuk memberikan pendampingan psikososial pascabencana, selain dari upaya kepedulian sebagai wujud polri hadir untuk masyarakat,” tutur Nova.
Hingga berita ini ditulis, proses pencarian oleh Tim SAR gabungan masih berlangsung.
Korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 36 orang, dengan 30 orang di antaranya ditemukan selamat dan 6 orang dinyatakan meninggal.
Dari 30 korban selamat, diketahui 21 orang merupakan warga asal Ketapang, Banyuwangi, dan 9 orang lainnya berasal dari Gilimanuk, Bali.
Data ini dikumpulkan dari laporan posko darurat yang didirikan oleh petugas gabungan di Pelabuhan Ketapang. (gat)