Breaking News
Hadiri Peresmian Pelabuhan Gold Coast Bengkong, Kapolri Tekankan Pentingnya Kolaborasi Lembaga Cegah TPPO-PMI Ilegal Kodim 0817/Gresik Antar Ratusan Kader Ansor dan Banser ke Surabaya untuk Ikuti Apel Akbar Mendagri Tekankan Bupati dan Wali Kota Berperan Penting dalam Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih* Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya peran bupati dan wali kota dalam pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Pasalnya, bupati dan wali kota merupakan pejabat pembina dari kepala desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Diketahui, saat ini pemerintah mencanangkan pembentukan koperasi desa sebanyak 80.000 unit. Hal itu disampaikan Mendagri kepada awak media usai acara Kick-off dan Sosialisasi Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia (RI) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang berlangsung secara virtual dari Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, Jakarta, Senin (14/4/2025). “Pembentukan koperasi ini sangat memerlukan kerja sama dan langkah-langkah yang dilakukan oleh kepala desa serta Badan Permusyawaratan Desa, sehingga peran bupati menjadi penting,” jelasnya. Mendagri menegaskan, bupati dan wali kota dapat memfasilitasi pembentukan koperasi tersebut, salah satunya dengan mendukung pembiayaan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Daerah juga dapat memanfaatkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mendukung pembentukan koperasi. Pihaknya akan menerbitkan Surat Edaran (SE) yang dapat menjadi acuan Pemda dalam memanfaatkan BTT untuk mendukung pembentukan koperasi. “Saya siapkan Surat Edaran Mendagri sebagai payung hukum kepala daerah-kepala daerah supaya tidak ragu-ragu [menggunakan BTT],” ujar Mendagri. Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa sumber anggaran koperasi desa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta APBD. Masing-masing koperasi membutuhkan dana mulai dari Rp3 miliar hingga Rp5 miliar. Dirinya meminta kepala desa agar segera menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) untuk mempercepat pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Dia menegaskan, pembentukan koperasi ini merupakan upaya untuk membangun kekuatan ekonomi dari desa. “Pak Presiden Prabowo tidak ingin desa itu tidak berkembang, tidak ingin petani ada yang susah, ingin petaninya makmur, ingin desanya maju, ingin nelayannya maju, ingin memangkas rantai pasok yang panjang,” jelasnya. Sebagai informasi, kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan, yang merupakan Ketua Satgas Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Selain itu, dalam rapat itu hadir di antaranya Menteri Desa (Mendes) dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Desa dan PDT Ahmad Riza Patria, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, serta pejabat terkait lainnya. Forum itu juga diikuti secara virtual oleh kepala desa, BPD, serta jajaran pemerintah desa lainnya dari berbagai daerah. Puspen Kemendagri Sosialisasi Sekolah Unggul Garuda, Sekjen Kemendagri Ajak Pemda Aktif Usulkan Lokasi Pembangunan Wamendagri Bima Dorong Provinsi Sulteng Sinergi dan Akselerasi Sukseskan Program Swasembada Pangan
banner 728x90

Sat Samapta Polres Pelabuhan Tanjung Perak Amankan 11 Remaja Hendak Tawuran.

Img 20250413 Wa0085
banner 120x600

.
WMC|| Tanjungperak – Kelompok remaja ala gengster kembali berulah. Sat Samapta Polres Pelabuhan Tanjung Perak langsung melakukan penggerebekan di Jalan Kejawan Lor, Kenjeran, Surabaya, Minggu (13/4) dini hari. Diduga remaja ini hendak tawuran di lokasi.

Sebanyak 11 remaja ala gengster diamankan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak dengan berang bukti dua buah sajam, sebuah ketapel, 1 alat panah, 10 handphone, serta 3 unit sepeda motor.

“11 remaja tersebut kami amankan hendak tawuran di lokasi tersebut. Saat ini mereka masih menjalani pemeriksaan,” kata Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Suroto.

Penggerebekan yang dipimpin Kasat Samapta Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Roni Faslah awalnya mendapat informasi kelompok remaja hendak tawuran. Mereka berkumpul di Jalan Kejawan Lor, Kenjeran. Patroli rutin ini kemudian mengarah ke lokasi berkumpulnya pemuda tersebut.

Saat anggota datang menemukan 11 remaja tersebut sedang menunggu lawannya di lokasi. Polisi kemudian menyelidiki di lokasi dan mendapati dua sajam, sebuah ketapel, dan alat panah, diduga hendak digunakan tawuran.

“Barang bukti kami amankan beserta 11 remaja tersebut untuk kami minta keterangan, ” ungkapnya.

Sebanyak 11 remaja tersebut yaitu, FA, 15, RR, 19, GR, 17, TH, 16, S,17, RSM, 15, AF, 17, AMP, 17, MAS, 14, AH, 18, dan AZS, 19, mereka berasal dari Surabaya. Mereka saat ini berada di Polres Pelabuhan Tanjung Perak untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Mereka masih kami minta keterangan intensif. Barang bukti juga sudah kami amankan. Pengakuan sementara mereka menunggu kelompok remaja lain untuk tawuran,” pungkasnya. (*)