WMC||BANDUNG* – Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo kembali terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) untuk periode 2025-2029. Ini adalah kali kedua Bamsoet memimpin PB Kodrat setelah sukses membawa Tarung Derajat mencapai berbagai prestasi pada periode kepemimpinan sebelumnya di tahun 2021-2025.
Dalam arahannya sebagai ketua umum terpilih, Bamsoet meminta seluruh anggota dan pendekar Tarung Derajat seluruh Indonesia yang sudah terlatih selain sebagai atlit olahraga bela diri juga sebagai ‘komponen cadangan’ tetap konsisten mendukung kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dengan sikap waspada memasang mata dan telinga di wilayah masing-masing guna mencegah berbagai upaya pecah belah, baik dari dalam maupun luar negeri yang berpotensi merongrong keutuhan bangsa.
Dalam kepemimpinannya yang baru, Bamsoet juga menegaskan komitmennya untuk memajukan olahraga Tarung Derajat di Indonesia. Khususnya, dalam hal pembinaan atlet, pengembangan komunitas, dan peningkatan kualitas pelatih serta wasit.
“Tarung Derajat bukan sekadar olahraga beladiri, tetapi juga bagian dari budaya bangsa yang harus kita lestarikan dan kembangkan. Saya berkomitmen untuk membawa Tarung Derajat ke level yang lebih tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Bamsoet usai dikukuhkan kembali sebagai Ketua Umum PB KODRAT dalam Musyawarah Nasional PB KODRAT yang di buka oleh utusan perwakilan Menpora di Padepokan Perguruan Tarung Derajat, Bandung, Sabtu (22/2/25).
Hadir antara lain Sang Guru Achmad Drajat, Sang Guru Badai, Sang Guru Rimba, Sang Guru Dara, Sekjen PB Kodrat Brigjen TNI Asep Sugiarto, Asisten Deputi Standardisasi, Akreditasi, Sertifikasi, Prasarana dan Sarana Olahraga Kemenpora RI Anwar, Kabid Litbang KONI Pusat Erizal Chaniago, Dispora Jawa Barat Sandi, Wakil Ketua KONI Jawa Barat Aan Johara serta perwakilan pengurus provinsi Tarung Derajat se-Indonesia.
Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini mengajak semua anggota Tarung Derajat untuk turut aktif menanamkan nilai-nilai kebangsaan, persatuan, dan kesatuan. Anggota Tarung Derajat memiliki tanggung jawab sosial untuk menjaga keamanan dan perdamaian di tengah masyarakat. Dalam kondisi sosial yang seringkali dipenuhi dengan tantangan, seperti konflik horizontal, penyebaran hoaks, dan ketidakpuasan beberapa kelompok terhadap kebijakan pemerintah, kehadiran anggota Tarung Derajat sebagai wakil masyarakat dalam menjaga keamanan, persatuan dan kesatuan bangsa sangatlah diperlukan.
Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), keamanan nasional sangat dipengaruhi oleh partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Anggota Tarung Derajat dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, seperti patroli wilayah, penyuluhan mengenai keamanan, serta berkontribusi dalam program-program yang mendukung kerukunan antar warga.
“Menjaga keamanan, persatuan, dan kesatuan bangsa merupakan tanggung jawab yang sangat penting bagi setiap warga negara, termasuk anggota Tarung Derajat. Tarung Derajat yang tidak hanya mengajarkan keterampilan bela diri, tetapi juga nilai-nilai disiplin, kehormatan, dan solidaritas, dapat menjadi elemen penting dalam mendukung visi dan misi kepemimpinan Presiden Prabowo,” kata Bamsoet.
Ketua Komisi III DPR RI ke-7 dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga mengajak anggota Tarung Derajat mendukung program-program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satunya adalah dengan mendukung penuh program Asta Cita yang diusung oleh Presiden Prabowo. Asta Cita yang terdiri dari delapan program prioritas, mencakup bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pertahanan. Dukungan ini dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam sosialisasi program-program tersebut di tingkat akar rumput.
“Program Asta Cita Presiden Prabowo yang menekankan pada pembangunan kepribadian bangsa yang tangguh sangat relevan dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh Tarung Derajat. Dengan dukungan dari anggota di basis komunitas, program tersebut dapat lebih mudah diimplementasikan, terutama dalam pembangunan karakter dan kepemimpinan yang kuat,” pungkas Bamsoet. (red/,gat)