banner 728x90

Sebanyak 11 siswi SMKN 56 Jakarta Menjadi korban pelecehan guru seni budaya

Img 20241008 Wa0001
banner 120x600

Jakarta wartamerdeka.com- Siswi SMKN 56 Jakarta 11 korban mengaku jadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh guru seni budaya di sekolah kejuruan tersebut dan kasusnya telah dilaporkan kepada pihak sekolah.

Kepala Sekolah SMKN 56 Jakarta Ngadina mengatakan,”Sebanyak 11 pelapor mengadu jadi korban pelecehan oleh guru berinisial H (40), pelaku ini statusnya P3K dan sudah mengajar di sekolah ini selama lima tahun.

Iapun menuturkan kejadian ini terungkap Pada Rabu (3/10) ada guru melaporkan kejadian dugaan pelecehan seksual dari siswa yang dilakukan oleh guru berinisial H (40) tersebut.

Ngadina pun mengklarifikasi hal tersebut kepada siswa dan ada 11 siswa yang mengaku menjadi korban aksi H (40)tersebut.

Ngadina mengatakan,”sebagai kepala sekolah dengan kasubag dan empat wakil mencari masukan serta klarifikasi kepada pelaku. Hasilnya sesuai permintaan pelapor untuk guru itu tidak mengajar lagi di SMKN 56 Jakarta.

Ia mengatakan,”Saya usulkan ke atasan kami dan mulai hari ini tersangka tidak lagi mengajar di SMKN 56 Jakarta.

Sesuai pelaporan dari siswa, guru itu melakukan pelecehan dengan memegang tangan, bahu serta memegang paha siswi,”Jelas Ngadina.

Guru itu juga mengusap kepala siswi, sudah itu saja dan kejadian di lantai dua di ruang kelas seni budaya,” pungkasnya.

Ngadina mengatakan persoalan ini sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui Suku Dinas (Sudin)Pendidikan untuk menindaklanjuti dari persoalan Tersebut.

Iapun mengatakan guru tersebut sejauh ini mengaku hanya memegang tangan dan ada tuduhan yang tidak diakuinya,lanjutnya.

Ia mencontohkan sesuai dengan pengakuan guru, aksi itu dilakukan tidak khusus, misalkan, saat memegang angklung, dia memposisikan tangan anak dan tangan terpegang.

Tadi sudah saya katakan sesuai BAP sebagian ada yang diakui seperti memegang tangan,” tuturnya.

Selain itu untuk jumlah korban, sejauh ini tidak ada korban tambahan. “Hanya yang melapor saat itu dan itu ada yang bukan korban tetapi sebagai saksi saja,” pungkasnya.

Penulis: SawijanEditor: Sawijan/wartamerdeka.com