banner 728x90

Gelar Psikoedukasi Polres Magetan Bersama SSDM Polri Rawat Persatuan Antar Perguruan Silat Jelang Suroan 2025

Img 20250516 Wa0946
banner 120x600

WMC||MAGETAN – Dalam rangka merawat persatuan dan kesatuan antar perguruan pencak silat, SSDM Mabes Polri melalui Ropsi SSDM Polri menggelar kegiatan Psikoedukasi bertema “Pesilat Bersatu, Indonesia Maju” di Magetan Park, Kamis (15/5/2025).

Dipimpin langsung oleh Kombes Cucuk Trihono, S.Psi. selaku Kabagpsipol Ropsi SSDM Polri sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan, kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta dari 13 perguruan silat yang tergabung dalam IPSI Kabupaten Magetan.

Psikoedukasi dikemas secara dinamis melalui pendekatan interaktif dan outbound yang bertujuan untuk membangun kesadaran, pengendalian diri, dan mempererat hubungan antar pesilat.

“Perilaku agresif seperti tawuran dan aksi kekerasan umumnya muncul dari kegagalan dalam mengelola emosi. Psikoedukasi ini menjadi wadah untuk menggali potensi positif para pendekar,” jelas Kombes Cucuk Trihono, S.Psi.

Ia juga mengapresiasi Kabupaten Magetan yang telah menjadi contoh nyata dalam menjunjung tinggi kerukunan dan kedamaian antar perguruan pencak silat.

“Tersaji jelas bahwa Magetan adalah gambaran keharmonisan. Kebersamaan antar pendekar di sini menjadi fondasi penting dalam merawat persatuan,” ungkapnya.

Dikesempatan yang sama, Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Operasi Aman Suro yang digelar oleh Polda Jatim.

“Ini sebagai upaya preventif meredam potensi konflik antar kelompok silat,” ujar AKBP Raden Erik.

Ia mengatakan Polres Magetan Polda Jatim bekerja sama dengan tim psikologi dari SSDM Mabes Polri dan SDM Polda Jatim untuk memberikan pendekatan berbasis psikologi secara langsung kepada para pesilat.

Ia juga menambahkan bahwa Kabupaten Magetan dengan slogan IPSI-nya “Sing Akur Kabeh Sedulur” serta tradisi berkumpul bergiliran antar perguruan setiap bulan, menunjukkan semangat yang patut dijaga bersama.

“Psikoedukasi ini menjadi salah satu metode preventif paling efektif yang bisa diterapkan secara berkelanjutan,” tambahnya.

Sementara itu Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Hasan Dasuki, S.Sos., M.I.P yang turut hadir dalam kegiatan ini menilai bahwa psikoedukasi merupakan inovasi yang mampu merekatkan hubungan antar sesama pesilat.

“Kegiatan ini tidak hanya membangun kesadaran emosional, tetapi juga menjalin silaturahmi dalam semangat kebersamaan. Dengan format outbound, kami berharap muncul ikatan kuat untuk menciptakan persatuan dan kesatuan antar kelompok pesilat,” ucapnya.

Ia juga berharap ke depan para pesilat Magetan bisa membuktikan keberadaannya melalui prestasi, serta ikut menciptakan suasana Magetan yang guyub, rukun dan kondusif.

“Yang paling penting adalah bagaimana para pesilat mengimplementasikan nilai-nilai dari kegiatan ini untuk menjaga persatuan dan menjadikan Magetan tetap damai, sesuai dengan slogan ‘Sing Akur Kabeh Sedulur’,” pungkasnya.

Kegiatan ini ditutup dengan refleksi bersama antar peserta dan tim psikolog, serta komitmen bersama untuk terus menjaga harmoni dalam semangat persaudaraan pencak silat. (gat)