*WMC I TERNATE,* — Peringati Hari Buruh Internasional Komite anak Mudah Nahdliyin Maluku Utara melakukan aksi demontrasi dengan beberapa point tuntutan terkait kesejahteraan pekerja dan upah buruh di wilayah Maluku Utara.
Dalam aksi yang digelar di depan Kantor Walikota Ternate sekitar pukul: 14.50 WIT, beberapa orator aksi melakukan orasi, diantaranya sahabat Rahmat (PMII Cabang Ternate), menyampaikan “semua orang yang bekerja kepada orang adalah buruh tidak hanya dimaksudkan untuk buruh pabrik atau buruh tani melainkan untuk seluruh manusia yang dalam kehidupanya melakukan proses kerja tertentu agar dapat bertahan hidup, entah itu buruh pabrik, buruh tani, ojek, supir angkot, pedagang kaki lima, dosen, guru dll”.
Terpisah orator sahabat Andrean (PKC PMII Malut, menyampaikan di tahun-tahun sebelumnya kita dapat meyaksikan buruh atau kelas pekerja masi berkutat pada persoalan ekonomi seperti upah murah, ancaman PHK, pendapatan yang tidak pasti dan jaminan sosial yang belum jelas. Akan tetapi jika kita menulusuri sejarah buruh atau kelas pekerja mereka memiliki peran yang sangat penting dalam melawan kebijakan penguasa di setiap negara bahkan dianggap sebagai kelas yang paling terorganisir dan bersifat internasional.
Selain itu Risman (Presiden BEM UNUTARA) dalam orasinya menyampaikan, sajak bulan Mei 2005, Indonesia sebagai anggota WTO, terpaksa harus menandatangani General Agreement on Trade Service (GATS) yang mengatur liberalisasi perdagangan pada 12 sektor jasa, dan salah satunya di sektor pendidikan. Kondisi ini berimplikasi pada keharusan institusi pendidikan tersebut untuk mengelolah pendananya sendiri. Disadari atau tidak kondisi seperti ini menyediakn ruang agar sektor pendidikan di Indonesia dapat dikomersialisasi. Setidaknya di lini sektor pendidikan di Indonesia saat ini terkesan menjelma sebagai perusahan pencari keuntungan, itulah kenapa orang miskin sangat sulit memperoleh akses pendidikan yang baik.
Melalui rilis wartawan Wartamerdeka.com pada selebaran propaganda Komita Aksi Anak Mudah Nahadliyin Kota Ternate Maluku Utara menyatakan sikap sebaagi berikut: Wujudkan jaminan sosial yang layak bagi seluruh buruh di semua sektor, Wujudkan tempat kerja yang nyaman dan aman bagi seluruh buruh, Wujudkan pendidikan gratis, ilmia dan deomkratis, Wujudkan reforma agraria sejati stop rumahkan buruh PT. NHM (Nusa Halmahera Mineral), berikan upah tenaga kerja guru honorer dan tenaga kerja kesehatan Halmahera Utara, dan juga stop kriminalisasi pejuang HAM dan Lingkungan Hidup._reporter*(rn)*