KAMPAR, Wartamerdeka.com – Salah seorang anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Muara Mahat Sejahtera (MMS) Desa Muara Mahat Baru Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar dibiarkan tidak terawat.
Anggota KUD MMS yang masih terdata di KUD MMS dengan nama Yusnawati warga Desa Muara Mahat Baru sudah 9 tahun sawitnya tidak terawat dan dilain sisi Yusnawati Masih anggota KUD MMS, hal tersebut disampaikan oleh penasehat hukum Yusnawati, Daulat Panjaitan kepada wartawan di Tapung, Rabu (16/5/2025).
Diterangkan lebih lanjut oleh Daulat Panjaitan, menurut pengakuan Yusnawati selaku pemilik kebun, bahwa yang bersangkutan masih anggota koperasi Muara Mahat Sejahtera (MMS). Tetapi kebun sawit nya sudah 9 tahun tidak terawat.
“Yusnawati juga membayar kewajiban nya kepada koperasi MMS sebagai anggota. Tapi sayang sawitnya tidak dipanen koperasi, tetapi yang memanen sawit yakni menantunya tanpa seizin Yusnawati,” kata Daulat Panjaitan.
Diterangkan lebih lanjut Daulat Panjaitan, menurut pengakuan Ketua KUD Muara Mahat Sejahtera kepada saya, bahwa Yusnawati masih anggota koperasi dan belum keluar sebagai anggota koperasi.
“Kita sangat menyayangkan kinerja pengurus KUD Muara Mahat Sejahtera yang kurang bertanggung jawab kepada anggota nya. Kebun sawit milik anggota nya dibiarkan tidak terawat sampai 9 tahun lamanya,’ tegas Daulat Panjaitan.
Seharusnya menurut Daulat Panjaitan, KUD Muara Mahat Sejahtera harus bertanggung jawab dalam perawatan kebun sawit dan panen buah sawit dan bukan sebaliknya melakukan pembiaran.
Terkait permasalahan tersebut telah terjadi pengeroyokan dilahan kebun Yusnawati. Korban pengeroyokan yakni penasehat hukum Yusnawati, Daulat Panjaitan.
Sebelumnya, Warga Desa Muara Mahat Baru Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar sebanyak 5 orang dilaporkan ke Polres Kampar. Mereka dilaporkan atas kasus pengeroyokan.
Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang kuasa hukum dari Yusnawati (76), Daulat Panjaitan kepada wartawan, Senin (30/6/2025). “Kasus pengeroyokan tersebut terjadi di areal kebun sawit milik Yusnawati di Desa Muara Mahat Baru,” terangnya.
Diterangkan nya lebih lanjut, kejadian pengeroyokan tersebut pada hari Rabu 25 Juni didalam kebun sawit milik Yusnawati. Kami disuruh oleh ibu Yusnawati untuk memanen sawit dan saya hanya mengawasi tukang panen.
“Disaat saya mengelilingi kebun datang beberapa orang menghampiri saya dan mereka mengeluarkan kata – kata kotor kepada saya. Beberapa orang dari mereka melakukan pengeroyokan,” terang Daulat.
Mereka juga sorakan/teriakan, bakar – bakar dan bakar dia sama mobil nya kepada saya dan untung cepat saya lari dari areal kebun untuk menyelamatkan diri. Setelah itu saya telepon pemilik kebun Yusnawati.
Atas kejadian tersebut, saya sudah membuat laporan di Polres Kampar dan didampingi oleh pemilik kebun Yusnawati. Laporan tersebut hari Kamis 26 Juni, ungkap Daulat.
“Apa yang saya alami atas pengeroyokan tersebut dan saya sudah melakukan visum di RSUD Bangkinang,” ungkap Daulat. (tim)