banner 728x90

Tiga Pesan Menkes untuk Kader Kesehatan: Luncurkan Desa Siaga TBC

Screenshot 20250510 173041
banner 120x600

JAKARTA -wartamerdeka.com Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin resmi meluncurkan program Desa Siaga TBC sebagai upaya menanggulangi penyakit tuberkulosis (TBC) yang masih menjadi ancaman serius di Indonesia. Jakarta Timur, 9 Mei 2025.

Menteri kesehatan (Menkes) Budi menekankan TBC telah menjadi penyakit mematikan sejak ribuan tahun lalu dan telah membunuh lebih dari satu miliar jiwa di seluruh dunia.

Budi menerangkan,”Setiap tahunnya, TBC masih menyebabkan lebih dari satu juta kematian secara global. Menurutnya, hal ini setara dengan dua orang meninggal setiap satu menit akibat TBC.

Budi mengatakan,“Di Indonesia sendiri, estimasinya ada satu juta orang yang baru tertular setiap tahun, dan 125 ribu di antaranya meninggal dunia. Artinya, setiap empat menit ada satu warga Indonesia meninggal karena TBC.

Ironisnya, TBC merupakan penyakit yang bisa disembuhkan karena obatnya tersedia. Namun, karena penularannya melalui saluran pernapasan seperti COVID-19, pasien yang tidak segera terdeteksi bisa terus menularkan ke orang lain. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi sangat penting,”lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Menkes menyampaikan tiga pesan utama kepada para kader kesehatan.

Pesan pertama, menemukan seluruh pasien TBC di masyarakat.

Menkes mengatakan,“Tahun ini target kita satu juta kasus TBC bisa ditemukan. Saat ini sudah 800 ribuan. Kader harus bantu temukan sisanya.

Pesan kedua, pasien yang telah terdeteksi harus segera diberikan pengobatan.

Menkes menegaskan,“Jangan ditunda. Jangan dirujuk ke rumah sakit, langsung diberi obat. Ini penting agar mereka tidak menularkan ke orang lain.

Pesan Ketiga, Menkes mengingatkan pentingnya pengawasan selama masa pengobatan. Pasien TBC memerlukan waktu berbulan-bulan untuk sembuh, dan jika pengobatan dihentikan di tengah jalan, pasien bisa menjadi resisten terhadap obat.

Menkes mengatakan,“Kalau resisten, pengobatannya lebih susah dan lebih mahal.

Budi berharap kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, khususnya di wilayah Jakarta, dapat memastikan ketiga tugas ini berjalan baik. Dengan begitu, Jakarta bisa menjadi wilayah pertama yang terbebas dari TBC secara total,lanjutnya.

Senada dengan Menkes, Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Hasan Hasbi menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045.

Ia mengatakan,“Jangan sampai usianya emas, tapi generasinya tidak. Maka kita harus pastikan generasi kita sehat, bebas dari penyakit seperti TBC.

Tiga prioritas kesehatan yang menjadi fokus nasional, yakni cek kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit, dan pemberantasan TBC,”Kata Hasbi.

Ia mengatakan ,“Ini program Presiden. Tapi tidak bisa jalan tanpa dukungan semua pihak dari RT, RW, Puskesmas, sampai masyarakat luas.

Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk menegaskan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah.

Ia mengatakan “Di tingkat desa, sudah ada komitmen dan anggaran. Di kelurahan juga harus ada, supaya pengendalian TBC berjalan merata.

Sementara itu, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria mengatakan Kementerian Desa (Kemendes) telah mengalokasikan dana desa sebesar Rp400 juta hingga Rp1 miliar per desa, yang sebagian bisa digunakan untuk penanggulangan masalah kesehatan termasuk TBC dan stunting.

Ia mendorong pemerintah kelurahan untuk mengusulkan program serupa bila belum tersedia anggaran.

Ia menegaskan,”Mulai hari ini, kita harus pastikan tidak ada lagi TBC di Jakarta. Ini kerja bersama semua elemen.

Menkes Budi Gunadi Sadikin, Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Hasan Hasbi, Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk, dan Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria di akhir acara secara resmi meluncurkan Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkolosis secara nasional.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2/SK)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM

Penulis: sawijan wmcEditor: Sawijan WMC